PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Inhu-Kuansing, Sugeng Pranoto, mengimbau kepada para petani sawit untuk tidak menunda-nunda lagi program peremajaan sawit.

Menurut Sugeng, saat ini, banyak para petani yang enggan melakukan replanting sawit karena harga buah sawit sedang tinggi. Bahkan, ada yang mengundurkan diri dari pengajuan replanting.

"Ini harus digesa karena sangat menguntungkan petani sawit, apalagi proses pengajuannya cukup lama., kalau tak dimulai sekarang, petani akan rugi nantinya," ujar Politisi PDIP ini, Sabtu (1/1/2022).

Jika dihitung-hitung, sambung Sugeng, keuntungan yang didapat petani dari harga sawit tinggi ini tidak akan sebanding dengan biaya replanting nantinya ketika sawitnya tak produktif lagi.

Sugeng sendiri bahkan sudah memfasilitasi pertemuan beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) dengan Bank Riau Kepri (BRK) sebagai jaminan bahwa BRK siap memberikan kredit kepada para petani yang sedang dalam masa replanting.

"Alhamdulillah KUD itu merasa gembira karena ada harapan mereka tidak terlantar selama tiga tahun sambil menunggu sawitnya berbuat lagi. Makanya, saya imbau jangan ditunda lagi replanting ini," tuturnya.

Lebih jauh, Sugeng menyebut, semangat para petani untuk replanting mulai timbul di tahun 2021, namun semangat para petani ini tak sebanding dengan semangat Pemprov Riau yang dinilainya tak serius dalam menjalankan program ini.

"Sentuhan dari Pemprov Riau masih sangat minim. Saya pernah turun kemarin ke Dapil, para petani masih kesulitan dalam mengakses pelayanan. Bahkan saat penyerahan simbolis dana replanting di salah satu daerah, saya tidak melihat kehadiran Pemprov," ujarnya.

"Pemprov harus meningkatkan pelayanan kepada kelompok tani ini untuk bisa difasilitasi sehingga bisa berjalan sesuai jadwal. Ini banyak yang tertunda. Saya yakin, kalau Pemprov memberi perhatian khusus, akan terjadi peningkatan," tutupnya. ***