SELATPANJANG - Para pejabat menjadi sasaran empuk 'tembak' warga Meranti di Festival Perang Air. Hal itu terlihat pada peresmian Festival Perang Air yang dilakukan langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, Pada Kamis (7/2/2019) sore.

Dalam tradisi ini terlihat pula ratusan bentor berkeliling kota Selatpanjang. Tidak hanya menembakkan air diatas bentor, warga juga menunggu di depan rumah dengan menggunakan ember berisi air untuk diguyurkan kepada peserta yang lewat.

Saat berkeliling dengan menggunakan bentor, Bupati, Kapolres dan pejabat lainnya jadi sasaran empuk warga yang menunggu dipinggir jalan depan rumahnya masing-masing, kemudian pejabat ini juga membalas dengan menembakan air ke arah warga yang berada dipinggir jalan tersebut.

Event yang baru saja meraih Anugerah Pesona Indonesia Tahun 2018 kategori pariwisata terpopuler di Indonesia itu akan dilaksanakan selama 6 hari.

Bupati Kepulauan Meranti menegaskan bahwa Iven Perang Air bukan ritual agama melainkan kebiasaan masyarakat saat menyambut hari-hari besar.

"Sejarah perang air ini berawal dari masyarakat kita yang dulunya main tembak-tembak dengan menggunakan pistol air dihari raya Idul Fitri, jadi ini yang perlu diketahui oleh masyarakat luas agar tidak salah persepsi," ungkap Irwan.

Untuk diketahui, Festival Perang Air itu dihadiri oleh Kementerian Pariwisata, Anggota DPRRI Jon Erizal, Kadispora Provinsi Riau Fahmizal, Divisi Humas Polri yang juga mantan Kapolres Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad, Puteri Indonesia Sabrina Angraini, Kadisparpora Kepulauan Meranti Rizki Hidayat SSTp MSi, serta sejumlah tamu undangan lainnya.***