JAKARTA - Pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan masih jadi teka-teki. Apakah masih jatah Partai Gerindra, atau diberikan ke partai lain, atau bahkan dari kalangan profesional, semua keputusan ada pada Presiden Joko Widodo.

Pengusaha Muda Indonesia, Muhammad Ahmad Balbaid mengatakan Presiden memiliki hak prerogatif untuk menunjuk menteri. Balbaid, sapaannya, berharap siapa yang dipilih harus bisa menjalankan amanah dengan baik.

"Itu tergantung pak Jokowi selaku presiden, karena sesuai UU itu hak proogratif presiden. Siapapun yang dipilih presiden tentu harus menjalankan amanah dengan baik," kata M.A Balbaid kepada TerminalNews, Jumat (27/11/2020).

Wakil Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DKI Jakarta tersebut pun punya pilihan sendiri untuk dipertimbangkan oleh presiden sebagai pengganti Edhy Prabowo. Dia adalah Robert Joppy Kardinal, politikus berpengalaman, mantan bendahara umum Partai Golkar, empat periode di komisi 4, ketua fraksi partai Golkar di DPR RI dan bisa menjadi menteri yang mewakili daerah timur Indonesia

"Saya yakin Robert Joppy Kardinal layak dipertimbangkan. Selain Bu Susi Pudjiastuti yang sudah tunjukkan integritas selama 5 tahun ketika jabat menteri kelautan dan perikanan. Figur bersih dan bisa mengangkat industri perikanan yang dibutuhkan Jokowi," ujar Balbaid.

Menurutnya, Robert Joppy Kardinal bisa mengangkat kehidupan nelayan dan industri perikanan serta bisa bekerja dengan baik.

"Robert J Kardinal bisa bekerja dengan baik untuk mengangkat harkat, martabat, dan penghidupan nelayan maupun industri perikanan, nelayan itu adalah kelompok masyarakat termiskin di indonesia, harus benar-benar diperhatikan agar hidupnya lebih baik dan terangkat dari kemiskinan," kata Balbaid.

Diketahui, Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan sebagai ad interim menteri kelautan dan perikanan atau pejabat sementara. Balbaid berharap, Presiden Jokowi bisa segera menunjuk menteri definitif.

Sebagai penutup, Balbaid menuturkan tugas menteri kelautan dan perikanan pengganti Edhy Prabowo semakin berat. "Sebab, dia harus berani melakukan bersih-bersih di internal KKP, mengatasi krisis akibat pandemi yang juga menimpa sektor kelautan dan perikanan, serta merumuskan program prioritas sampai 2024 nanti," pungkasnya. ***