SIAK - Istana Siak atau Istana Matahari Timur masih menjadi objek wisata primadona di Provinsi Riau, baik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Hal itu dapat dibuktikan dengan capaian PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang diraih Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Rp 1.255.000.000.

"Tahun ini, dalam 8 bulan saja, Dispar Siak bisa mencapai target Rp1,25 miliar. Ini kita prediksi hingga akhir Desember 2018 bisa mencapai Rp1,4 miliar jika melihat tingginya animo wisatawan berkunjung ke Istana Siak," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi saat dikonfirmasi GoRiau.com, Senin (17/12/2018).

Selanjutnya, masih dikatakan Fauzi kunjungan wisatawan itu membludak di hari Sabtu, Minggu dan libur nasionak lainnya. Jika dirata-ratanya saja untuk Sabtu dan Minggu penjualan tiket mencapai Rp10 hingga Rp15 juta perhari.

"Maka itu tadi saya sampaikan, bahwa capaian kita sudah melampaui target. Dan sekarang masih ada libur semester atau libur akhir tahun yang nantinya juga membuat kota Siak Sri Indrapura lebih ramai dikunjungi, bisa ada tambahan sekitar Rp150 jutaan lagi," sebutnya.

Selain itu juga, kata Fauzi, khusus pengunjung yang ingin melihat air mancur menari di akhir pekan, pihaknya menyarankam agar pengujung menginap di hotel, home stay di kabpaten Siak.

"Sangat sayang, jika sudah ke Siak tetapi belum menyaksikan air mancur menari. Air mancur menari ini hanya ada malam hari. Target kita di 2019, PAD dari pengunjung Istana Siak ini 2 miliar rupiah," sebutnya.

Dan rencananya, kata Fauzi lagi, 2019 nanti, khusus di hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB ada squer khusus pejalan kaki. Startnya dari balai kerapatan adat hingga klenteng cina.

"Jadi dalam waktu yang ditentukan itu tidak diperbolehkan kendaraan roda dua maupun roda empat melintas jalan yang dimaksud. Khusus hanya untuk pejalan kaki saja," kata Fauzi. ***