WASHINGTON DC -- Ratusan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung DPR Amerika Serikat di Washington, Rabu (6/1/2021) waktu setempat atau Kamis WIB.

Mereka berusaha memaksa Kongres AS membatalkan kekalahan Trump di Pilpres AS 2020. Para pendukung Trump itu memaksa masuk ketika para anggota parlemen tengah berkumpul untuk mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Dikutip dari Inews.id, seorang perempuan tewas tertembak saat ratusan pendukung Donald Trump itu menyerbu gedung DPR AS (US Capitol) di Washington DC.

Juru bicara Kepolisian Washington DC menuturkan, sampai sejauh ini belum ada perincian lebih lanjut terkait insiden itu. Masih belum jelas pula siapa yang menembak perempuan itu.

Suasana gedung DPR AS menjadi rusuh ketika ratusan demonstran menyerbu masuk gedung itu, Rabu. Ketika itu para anggota parlemen negeri Paman Sam tengah berkumpul untuk mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Dengan berbekal senjata dan gas air mata, polisi pun berusaha mengusir para demonstran dari Gedung Capitol. Para anggota DPR dan Senat AS langsung dievakuasi setelah massa pendukung Trump itu memaksa masuk melalui aula Kongres. Kondisi tersebut memaksa DPR dan Senat menangguhkan musyawarah.

Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat sambil berteriak, ''Trump-lah yang memenangkan Pemilu (2020) itu!'' Bentrokan massa dengan polisi pun tak terhindarkan ketika ribuan orang turun ke halaman Capitol.

Joe Biden mengcecam aksi para demonstran menyerbu Capitol, menghancurkan jendelanya, menduduki kantor, menyerbu aula Kongres, dan mengancam keselamatan para pejabat terpilih.

''Ini bukan lagi aksi protes, ini pemberontakan,'' ucap Biden, dikutip Reuters, Kamis (7/1/2021).***