PANGKALAN KERINCI - Kasus diare di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan terus meningkat. Terjadi 58 kasus pada bulan Januari dan naik menjadi dua kali lipat pada bulan Februari lalu, menjadi seratusan kasus.

"Terhitung pada Jumat malam tadi, sudah 131 kasus. Jumlah pasien diare meningkat dari hari sebelumnya," sebut Kepala Puskesmas Kuala Kampar, Yan Beni Ayusla, Sabtu (2/3/2019).

Sebelumnya, kasus diare pada Februari lalu tercatat 121 orang. Saat ini persediaan obat diare berupa oralit di Puskesmas Kuala Kampar sudah terpenuhi.

"Sudah aman untuk persediaan oralit sekarang. Sudah terpenuhi semua," ujarnya, kepada GoRiau.

Diberitakan sebelumnya. Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau belum juga menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Kecamatan Kuala Kampar meski sudah ratusan warga terserang diare.

Kasus diare di Kuala Kampar diklaim sudah dapat diatasi oleh Diskes Pelalawan. Tercatat pada Februari lalu ada 121 kasus diare.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Kabupaten Pelalawan, Asril menegaskan sampai saat ini pihaknya belum menetapkan status KLB. Dia juga mengklaim kasus diare dapat diatasi dengan baik.

"Sejaauh ini kita belum menetapkan status KLB, masih bisa diatasi," ujarnya, dikonfirmasi GoRiau, Jumat (1/3/2019).

Menurutnya, penetapan status KLB sangat ketat kriterianya. Sehingga tidak serta merta kasus diare yang terjadi di Kuala Kampar langsung ditetapkan berstatus KLB.

"Karena untuk menetapkan status KLB ini kriterianya sangat ketat. Tentu ada ada dasar untuk menetapkan KLB," jelas Asril.

Terkait kasus diare yang terjadi di Kuala Kampar, Diskes Pelalawan sudah menginstruksikan kepada seluruh puskesmas yang ada untuk melakukan upaya antisipasi.

"Kita juga sudah menginstruksikan kepada puskesmas Kuala Kampar untuk melakukan langkah antisipasi. Tidak hanya puskesmas Kuala Kampar, juga puskesmas lain di Pelalawan," ungkap Asril.*