PEKANBARU - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan, melaksanakan program pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19, sejalan dengan pemulihan lingkungan. Berbagai program padat karya dilaksanakan dengan melibatkan peran serta masyarakat.

BPDASHL Indragiri Rokan yang memiliki jangkauan tugas meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat, tengah menjalankan beberapa program pamungkas, diantaranya yaitu Kebun Bibit Desa (KBD), Kebun Bibit Rakyat (KBR), Persemaian Permanen, Program padat karya mangrove, Bangunan Konservasi Tanah Air (KTA), dan bibit produktif.

''Alhamdulillah seluruh pelaksanaan program ini berjalan dengan baik di Riau. Pemulihan ekonomi melalui berbagai program ini, sejalan dengan pemulihan lingkungan. Keseluruhan program ini dapat menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ekonomi pada banyak masyarakat lainnya,” kata Kepala BPDASHL Indragiri Rokan KLHK, Tri Esti Indrarwati, Sabtu (28/11/2020).

Program PKM di Provinsi Riau meliputi luasan mencapai 692 ribu ha. Lokasi kegiatan tersebar di 5 Kabupaten, yakni Kabupaten Rokan Hilir (25 ha), Kab.Siak (8 ha), Kabupaten Bengkalis (319 ha), Kab. Kepulauan Meranti (55 ha), dan Kab. Inhil (285 ha).

''Di Riau PKPM berhasil menyasar 36 kelompok tani dengan sekitar 1.552 orang anggota. Mereka inilah masyarakat yang mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari program padat karya mangrove,'' kata Esti.

Untuk program Kebun Bibit Desa (KBD), dibangun sebanyak 37 unit pada tahun 2020 ini dengan jumlah bibit sebanyak 1.480.000 batang di Riau dan Sumatera Barat.

Per unit KBD  menyiapkan bibit minimal 40.000 batang, sehingga total untuk wilker BPDASHL Inrok ada 800.000 batang bibit KBD dari total 20 unit KBD yang dibangun. Setiap KBD mendapatkan alokasi dana Rp100 juta.

''Selain itu juga ada pembangunan KBR, bisa melibatkan puluhan pekerja dalam satu kelompok. Juga ada program produksi bibit pada Persemaian Permanen. BPDASHL Indr agiri Rokan memiliki dua unit Persemaian Permanen, di Pekanbaru dan di Kampar. Dari unit Persemaian permanen menyerap tenaga kerja yang merupakan warga sekitar, pekerja terdiri dari 60 tenaga harian, 10 orang mandor dan tenaga keamanan,'' jelas Esti.

KLHK sampai dengan tahun 2019, telah membangun persemaian permanen sejumlah 57 unit. Target produksi bibit dari seluruh persemaian permanen mencapai ± 50 juta batang tiap tahunnya yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Perihal pembagian bibit gratis, BPDASHL Indragiri Rokan juga telah didistribusikan berjumlah 316.738 batang dengan jenis: Jengkol, Petai, Sirsak, Matoa, Kepecong, Rambutan, Durian, Cempedak, Nangka, Kelor, Pinang, Gaharu, Mahoni, Trembesi.

''Harapan kami masyarakat bisa sejahtera dan lingkungan tetap terjaga,'' ujar Esti.

Sampai saat ini bagi masyarakat yang berminat dapat memperoleh bibit gratis dengan cara mengirimkan surat permintaan bibit. Surat permohonan berisikan informasi mengenai indetitas pemohon, jenis dan jumlah bibit yang dibutuhkan, lokasi penanaman dengan koordinat, dan nomor handphone pemohon agar dapat dihubungi petugas Persemaian Permanen. Surat permintaan dikirimkan ke BPDASHL Indragiri Rokan Jalan Bakti No. 28 A, Pekanbaru.

''Pembagian bibit gratis merupakan bagian dari upaya KLHK mengurangi laju lahan kritis, dengan melaksanakan program rehabilitasi hutan dan lahan. Bibit-bibit tersebut disediakan antara lain melalui produksi bibit pada Persemaian Permanen, KBD dan KBR dengan melibatkan peran aktif masyarakat,'' jelas Esti.

Sedangkan pembangunan KTA yang berfungsi sebagai penahan sedimen dan aliran air permukaan, juga melibatkan kelompok masyarakat. Inilah bentuk nyata program KLHK yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat. ***