PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru berupaya melindungi Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan membangun pasar di setiap kecamatan. Walikota DR. H. Firdaus, MT terus mencetuskan berbagai ide dan gagasan cemerlang untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya dalam mengatasi masalah Pedagang Kaki Lima yang merupakan sektor non formil ikut menggerakkan ekonomi masyarakat.

Mengantisipasi hal itu, orang nomor satu di Pekanbaru mengambil langkah dan solusi yakni dengan membangun pasar yang sasarannya adalah bagaimana memberi perlindungan kepada PKL. Sehingga usaha terus berjalan, ketertiban umum juga tak terganggu, terlebih tak merugikan pihak baik sesama pedagang maupun pemerintah.

Pasar Higienis adalah program yang tepat, karena termasuk kategori pasar tradisional moderen yang sehat dan bersih, dibangun di Jalan Teratai, dibekas bangunan SD 019 Pekanbaru. Di tempat itulah akan ditampung ratusan PKL, terutama yang berjualan di sekitar Pasar Senapelan yang selama ini dinilai mengganggu ketertiban.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar2jpg-4517.jpgWalikota didampingi Sekda menggunting pita peresmian pemakaian Pasar Limapuluh.

Menurut walikota, terkait program adalah, bagaimana perekonomian masyarakat terus berjalan dan terbantu dalam hal penghidupan sehari-hari dan untuk penghidupan masa depan mereka kelak. Soal untung rugi akan menyusul, yang jelas niat baik lebih dahulu dimunculkan, rezeki pun akan menyusul.

"Pembangunan pasar itu untuk menata PKL dan memberdayakan masyarakat agar bekerja dan terlepas dari garis kemiskinan dan memenuhi tarap hidup layak. Serta memiliki dampak positif terutama mengurangi angka kemiskinan. Dengan Pasar Higienis, pedagang dan konsumen sama-sama nyaman, dan Kota Pekanbaru bersih dan tertib," katanya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar3jpg-4516.jpgWalikota menandatangani prasasti peresmian Pasar Limapuluh.

Sedangkan di kecamatan sementara ini sudah ada pasar baik yang dibangun pemerintah atau swasta. “Kawasan padat penduduk, swasta terus didorong untuk membangun dan mengelola pasar. Sehingga, pedagang dapat terakomodir dan pembeli tidak kesulitan,” ungkapnya.

Pasar Higienis ini kategori pasar tradisional modern yang sehat dan bersih, disamping memperbaiki beberapa pasar yang sudah ada. Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman mengatakan, pembangunan tersebut juga untuk menata para pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini masih menempati trotoar bahkan badan jalan raya sebagai lokasi berdagang.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar4jpg-4515.jpgWalikota didampingi Wakil Walikota berdialog dengan salah seorang pedagang Pasar Limapuluh.

“Melalui pasar tradisional higienis, masyarakat akan nyaman berbelanja dan pkl juga tertata sehingga tercipta wajah kota yang bersih dan tertib. Pendanaan untuk pembangunan pasar higenis didapat dari dukungan pemerintah baik APBD Pekanbaru, APBD provinsi hingga APBN melalui Kementerian Perdagangan,” kata Mas Irba.

Sementara Kepala Dinas Pasar Mahyuddin mengatakan, terkait pembangunan pasar bangunan lama yang sudah ada tidak dibongkar semua. Dibuat sekat-sekat pembatas antara kios satu dengan kios yang lain. Untuk sementara baru pada bangunan lantai satu yang difungsikan. Menjelang selesai, ditempat itu juga akan dibuat tembok pembatas antara bangunan SDN 156 dengan bangunan proyek pasar yang sedang dikerjakan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar5jpg-4514.jpgWalikota menggunting pita peresmian Pasar Tengku Kasim Rumbai.

“Para pedagang yang akan diberi tempat untuk berjualan dibangunan bekas SDN 019 ini adalah para PKL yang kini berjualan di pinggir jalan diarea Pasar Kodim. Karena kami memandang pada jam sibuk, jalan-jalan itu sangat ramai dipadati pedagang maupun pembeli, sering terjadi kemacetan disana,” kata Mahyudin.

Tak hanya Pasar Higienis, baru-baru ini Pemko Pekanbaru juga meresmikan Pasar Tengku Kasim Rumbai, terletak di Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai. Meski masih memiliki fasilitas seadanya, namun dalam waktu dekat Pemko akan memprioritaskan untuk pembangunan tahap awal terhadap pasar yang dihuni sektar 252 pedagang.‎

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar6jpg-4513.jpgWalikota meninjau kondisi salah satu pasar di Pekanbaru.

Pasar Kecamatan ini, wilayahnya tidak jauh dari titik-titik pasar kaget. Tujuannya agar para pedagang pasar kaget bisa langsung dipindahkan ke pasar itu. Untuk mendapatkan lokasi yang representatif, pedagang pasar kaget menjadi prioritas untuk mendapatkan kios di pasar tersebut.

Camat Rumbai Zulhelmi Arifin SSTP MSi menyebutkan, sebetulnya perencanaan pembangunan Pasar Tengku Kasim tersebut baru akan dimulai pada 2017. Akan tetapi dikarenakan antusias masyarakat dan pedagang cukup tinggi, maka secara bernangsur, pemko menganggar untuk pembangunan tahap awal pada tahun 2016 ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/02052016/pasar7jpg-4512.jpgPengurus Perkumpulan Pedagang Pasar Senapelan berkunjung ke kediaman dinas Walikota Pekanbaru.

“Alhamdulillah respon Pak Wali terhadap pasar itu sangat baik dan akan menganggarkan pembangunan pasar itu dalam waktu dekat menggunakan dana APBD provinsi,” ujarnya

Selain itu, Pemko Pekanbaru juga sudah merevitaliasi Pasar Limapuluh. Pasar ini dibangun dengan menggunakan APBN sekitar Rp10 miliar dengan kontraktor pelaksananya PT Arengka Makmur Indah. Keberadaan Pasar Limapuluh diharapkan mampu mensejahterakan pedagang di dalamnya dengan kondisi yang lebih nyaman. ***