PEKANBARU – Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun berencana mengatur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru Tahun 2023 berkonsep APBD yang fokus pada masyarakat. Ia mengungkapkan, sebelumnya, banyak insentif dan bantuan bagi warga yang belum diakomodir secara maksimal.

"Saya melihat pemerintah mulai berjarak dengan warganya. Karena penganggaran yang belum menyentuh masyarakat, ada insentif RTRW tidak terbayarkan, Posyandu belum terbayar, dan sebagainya," ujarnya, Senin (1/8/2022).

Oleh karena itu, ia menyebut ada sejumlah program yang sedang diatur dalam penyusunan APBD 2023 mendatang. Diantaranya program dokter siaga 24 jam disetiap Puskesmas, Beasiswa, dan bantuan senilai Rp1 juta kepada ahli waris yang kerabatnya meninggal dunia.

"Melalui program dokter siaga 24 jam ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pelayanan kesehatan. Dokter ini akan datang ke rumah warga yang sakitnya ringan. Tidak perlu ke puskesmas," jelasnya.

Ia menjelaskan, program ini juga sedang diatur dalam APBD Perubahan 2022. Dimana program dokter siaga 24 jam di setiap Puskesmas dimulai Oktober 2022.

Muflihun juga memaparkan bahwa program bantuan Rp1 juta bagi ahli waris meninggal dunia dianggarkan agar warga dapat memanfaatkannya untuk kebutuhan.

"Agar pihak keluarga dapat merasakan bantuan pemerintah. Ahli waris bisa memanfaatkan bantuan ini untuk sejumlah keperluan yang dibutuhkan," jelasnya.

Muflihun berharap, dengan bantuan yang langsung menyentuh masyarakat ini, warga dapat merasakan kembali kedekatan dengan pemerintah. Sehingga masyarakat tidak apatis dalam mendukung pemerintah menjalankan program pembangunan daerah.

"Artinya lebih banyak kita sentuh ke masyarakat, walaupun yang dianggarkan tidak besar. Karena kita semua tahu, ini minus APBD. Berbeda kalau APBD kita normal. Tunda bayar kita banyak, sampai Rp200 miliar," pungkasnya.***