JAKARTA - Kompetisi LIGA 1 2018 telah menyelesaikan pertandingan terakhirnya pada 8 dan 9 Desember lalu. Beberapa penghargaan diumumkan, termasuk penghargaan wasit terbaik pada musim ini yang jatuh kepada wasit asal Purwakarta, Thoriq Munir Alkatiri.

Thoriq terpilih menjadi wasit terbaik Liga 1 musim ini oleh panel PSSI yang menganggap wasit berusia 30 tahun tersebut mampu memimpin pertandingan dengan baik selama bertugas.

Selain mampu memimpin dengan baik, ada lima kriteria penilaian yang dilakukan panelis PSSI meliputi leadership, appearance (kerapian dan kepercayaan diri), performance (gestur tubuh dan kondisi fisik), communication (cara berkomunikasi kepada pemain dan ofisial serta cara menghadapi protes pemain dan ofisial) dan handicap atau gengsi sebuah pertandingan.

Thoriq memang menjadi salah satu wasit terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ayah dua anak ini telah memiliki lisensi FIFA sejak 2014. Selain itu, Thoriq juga merupakan satu-satunya wasit Indonesia yang masuk jajaran wasit Elite AFC dan dipercaya memimpin pertandingan level Asia seperti Liga Champions Asia 2018.

Masuknya Thoriq dalam jajaran wasit Elite AFC juga merupakan kebanggaan bagi dunia perwasitan di Tanah Air. Pasalnya, bukan hal yang mudah bagi wasit yang sudah memiliki lisensi FIFA sekalipun untuk bisa masuk dalam jajaran elite wasit AFC.

Pada musim ini, Thoriq tercatat memimpin 16 pertandingan Liga 1, serta dua kali bertugas sebagai fourth official. Dalam 16 pertandingan tersebut, total 59 kartu kuning dan tiga kartu merah keluar dari kantongnya.

Penyerahan penghargaan wasit terbaik kepada Thoriq dilakukan oleh Tigorshalom Boboy, COO (Chief Operating Officer) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi bertempat di kantor PT LIB, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

"Alhamdulilah. Penghargaan ini menjadi motivasi saya untuk selalu menjaga performance. Ini juga menjadi sebuah kebanggaan sekaligus beban untuk saya," ungkap Thoriq yang mengawali karir sebagai wasit pada usia 18 tahun ini.

Menjadi wasit terbaik di sebuah kompetisi bukanlah yang pertama kali ia dapatkan. Sebelumnya, Thoriq yang telah memimpin total 154 pertandingan sepanjang karirnya ini juga pernah dinobatkan sebagai wasit terbaik pada 2014, serta dua turnamen pra musim pada 2015 dan 2016.

"Saya bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan rekan-rekan, karena menjadi wasit adalah pekerjaan utama saya," lanjut Thoriq yang memulai debut sebagai wasit di kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2012 ini.

Sementara itu Tigor memberikan apresiasi atas raihan Thoriq. Ia berharap akan hadirnya lebih banyak wasit-wasit berkualitas di Tanah Air demi membangun sepak bola Indonesia yang profesional dan fair play.

"Wasit salah satu elemen penting dalam suatu pertandingan, jadi kita juga harus memberikan respek kepada mereka. Mudah-mudahan kedepan ada peningkatan kualitas, bukan hanya Thoriq namun juga untuk wasit-wasit yang lain," ujar Tigor. ***