PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Memiliki keterbatasan fisik, bukanlah penghalang bagi seseorang untuk maju, buktinya, dua pelajar SLBN Pasirpangaraian, Daniel Syahputra dan Maisaroh, tetap mengikuti ujian akhir nasional.

Mereka ikut ujian nasional tingkat sekolah dasar tahun 2015 di sekolah luar biasa negeri (SLBN) Pasir Pengaraian, Senin (18/5/2015).

Sementara itu kepala sekolah SLBN Pasirpangaraian, Palus mengatakan, untuk pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat sekolah dasar (SD) di SLBN Pasirpangaraian, hanya diikuti dua orang pelajar.

"Dua pelajar kita memang tidak sempurna secara fisik, namun kita yakin keduanya bisa lulus UN dengan hasil yang memuaskan, karena dibalik kekurangan mereka pasti ada kelebihan," kata kepala sekolah SLBN Pasirpangaraian di ruang kerjanya

Palus juga menambahkan, adapun kedua siswa yang mengikuti UN 2015,yakni Danil Saputra yang mengalami kekurangan penglihatan(tuna netra) dan Maisaroh memiliki kekurangan pendengaran atau tuna rungu.

Adapun proses dalam pengerjaan Soal UN, Danil Saputra yang memiliki kekurangan pada penglihatannya atau tuna netra, menggunakan metode lovisen, dimana Danil sendiri masih bisa melihat, namun tulisan atau huruf yang disediakan haruslah berukuran besar, sehingga tidak perlu menggunakan braille atau sistem tulisan dan cetakan‎ berdasarkan abjad latin yang berupa kode terdiri dari 6 titik, dari berbagai kombinasi, dan berupa tonjolan pada kertas, sehingga dapat diraba oleh tuna netra.

Dalam proses ujian tersebut, Daniel tetap di dampingi oleh para guru, apabila siswa tersbut tidak mengerti, maka guru pendamping ini lah yang akan memberikan pemahaman, sehingga proses UN bisa berjalan dengan lancar.

Sementara itu Maisaroh memiliki kekurangan pendengaran atau tuna rungu, dalam proses pengerjaan Soal UN, akan didampingi oleh guru yang memiliki keahlian untuk memberikan isarat. Dengan demikian kedua siswa dan siswi SLB yang melaksanakan UN, tidak mengalami kendala.(dnl)