KAMPAR – Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kampar, Riau meningkat di tahun 2022. Lahan seluas 139,4 hektare terbakar hingga 19 Juli 2022. Sedangkan sepanjang 2021, lahan yang terbakar hanya seluas 55,034 dari 43 kasus.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, luas lahan terbakar akibat Karhutla di Kampar itu merupakan akumulasi dari 49 kasus. Kasus terakhir Karhutla di Kampar yang tergolong paling besar di Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar.

Hujan yang belakangan turun amat membantu pengendalian dan penanganan Karhutla di Kampar. Seperti upaya pemadaman sekitar 8 ha Karhutla di Kampar tepatnya di Desa Koto Tuo pada Selasa (19/7/2022) lalu.

Tim gabungan berjibaku memadamkan api. Petugas terpaksa menggunakan tangki punggung atau tangki gendong karena jauhnya sumber air dari lokasi Karhutla di Kampar.

Karhutla di Koto Tuo sempat mengganas. Kasus pertama di sekitar perbatasan Riau - Sumatera Barat itu dimulai Sabtu (16/7/2022). Berhasil dipadamkan Senin (18/7/2022).

Luas lahan yang terbakar 11 hektare. Keesokan harinya, lokasinya bersebelahan dengan yang pertama. Kesulitan upaya pemadaman masih sama. Beruntung hujan turun dan api padam. Total lahan seluas 19 ha di Koto Tuo terbakar dalam empat hari.

"Sejak hujan beberapa hari ini, Karhutla nihil. Aman dan terkendali," kata Kepala Pelaksana BPBD Kampar, Agustar melalui Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), Adi Candra Lukita, Minggu (24/7/2022).***