SELATPANJANG, GORIAU.COM - Masyarakat Desa Mekong Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti masih menggunakan alat tradisional untuk menangkap udang. Mereka memanfaatkan 'jala' untuk mengumpul udang-udang yang belum jelas keberadaannya di dalam air (laut).

Pantauan GoRiau.com di seputaran turap laut Desa Mekong, terlihat puluhan masyarakat sedang asik menebar jala untuk mencari udang.

"Agak sedikit udangnya, sebab arusnya kencang" ungkap Zulkifli kepada GoRiau.com, Selasa (5/11/2013).

Disampaikan Zulkifli lagi, rata-rata masyarakat memanfaatkan musim pasang besar untuk menjala udang. Sementara kalau air laut sedang 'pasang kecil' tidak banyak masyarakat yang turun mencari udang.

Menurut keterangan beberapa pencari udang, sebelum air laut pasang, mereka telah memasang umpan berupa ikan asin, usus ayam, dan beberapa ikan laut sebagai pemancing datangnya udang kalau sedang pasang. Umpan-umpan ini dibungkus dalam kain/jaring kecil yang ditanam di sekitar tempat melempar jala ketika air pasang tiba.

Sementara tempat yang digunakan untuk menebar jala dikenal dengan sebutan 'pelantar'. Pelantar ini terbuat dari kayu dan papan yang dibuat mirip jembatan namun biasanya lebih pendek dan sedikit agak lebar di bagian depannya. Ini digunakan untuk meletak ember, jala, pakaian, dan makanan.

Selain menjala udang, beberapa masyarakat juga memanfaatkan pasang besar ini untung mencari ikan dengan cara memancing.(nti)