PEKANBARU - Sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru masih 'dikepung' banjir, akibat diguyur hujan deras pada Kamis (22/4/2021) dini hari tadi. Diantaranya seperti di Jalan HR Soebrantas Panam, Jalan Lintas Timur menuju Jalan Seroja dan sejumlah wilayah lainnya.

Menanggapi permasalahan banjir ini, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution mengakui titik banjir di Kota Pekanbaru mencapai 113 titik dengan 365 masalah banjir. Penanganan banjir ini sendiri mengacu pada masterplan Penanganan banjir yang dibentuk sekitar Desember 2020 lalu.

Masterplan ini dipergunakan untuk menuntaskan masalah banjir hingga 25 tahun kedepan. Dalam masterplan ini, penanganan banjir terbagi dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Indra menjelaskan saat ini pihaknya sudah mengerjakan penanganan banjir jangka pendek yang mendesak. Seperti melakukan normalisasi atau pembesihan drainase dan sungai.

Namun ia mengakui bahwa dampak dari pengerjaan masterplan ini memang tidak bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Dalam artian, penanganan banjir dilakukan secara bertahap sehingga hasilnya tak serta merta didapatkan.

"Ini bertahap, tidak bisa baru lahir langsung selesai. Langsung bebas banjir tidak bisa, ini dilakukan bertahap. Karena masterplan sendiri baru selesai dibuat tahun 2020," ujar Indra.

Ia juga mengatakan bahwa penanganan banjir memerlukan kerjasama dan sinergi antara berbagai pihak yang berwenang. Termasuk dengan kabupaten lain di Provinsi Riau.

"Berbagai kewenangan harus bersama-sama dalam penanganan banjir. Termasuk dengan Kabupaten Kampar, karena ada aliran sungai di Pekanbaru yang bersambung ke daerah Kampar. Banjir ini tidak selesai kalau di daerah Kampar tidak selesai," terangnya. ***