PEKANBARU, GORIAU.COM - Mardisna, seorang calon legislatif perempuan dari Partai Golkar untuk DPRD Kota Pekanbaru, Riau, Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Tampan dan Payung Sekaki berjanji akan memperjuangkan nasib korban bencana kabut asap yang selama ini dipandang masih terabaikan.

"Pekanbaru memang bukan merupakan sumber asap, namun peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kabupaten lain, menyebabkan Pekanbaru terkena dampaknya," kata Mardisna kepada pers di Pekanbaru, Rabu siang (2/4/2014).Mardisna yang juga seorang jurnalis di salah satu media di Riau ini mengatakan, para korban bencana asap selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.Menanggapi keluhan masyarakat terkena penyakit yang disebabkan polusi asap di Pekanbaru namun tidak sepenuhnya mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, Mardisna berjanji akan memperjuangkannya agar tidak terjadi lagi kelalaian itu.Selain itu, kata dia, meski hulu atau kejadian kebakaran hutan dan lahan ini berada di daerah luar Pekanbaru, pihaknya akan tetap mencoba, berusaha mengatasi persoalan itu secara bersama-sama.Termasuk legislator Pekanbaru, menurut dia, kedepan harus lebih optimal berkoorinasi dengan DPRD Riau untuk bersama-sama mengatasi persoalan ini."Karena walau bagaimanapun, masalah kebakaran lahan dan kabut asap ini adalah masalah bersama yang menjadi 'PR' dan harus diselesaikan secara bersama pula," katanya.Yang terpenting menurut dia, adalah menanamkan kesadaran ke masyarakat tentang bahaya kabut asap yang menjadi dampak kebakaran hutan dan lahan."Seperti kabar yang saya terima, bahwa kasus-kasus kebakaran lahan sebenarnya banyak terjadi di kawasan milik perusahaan," kata dia.Maka dari itu, demikian Mardisna, pemerintah harus cerdas dalam mengatasi persoalan ini, karena sesungguhnya masyarakat hanyalah korban dari pihak pengusaha yang sebenarnya menguasai kawasan terbakar atau dibakar itu."Kami mengharapkan, kedepan perusahaan yang memiliki kawasan lahan terbakar itu juga haru diproses, karena masyarakat yang membakar saya rasa hanya menjadi korban saja," kata dia lagi.Yang jelas, lanjut kata dia, persoalan ini harus diatasi secara bersama, masyarakat harus sadar akan dampak akibat pembakaran lahan, dan pemerintah harus memberikan upaya ekstra dalam menuntaskan persoalan ini."Kalau kasus ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin 'ledakan' penyakit paru akan 'menghantui' masyarakat di Riau khususnya Pekanbaru yang selalu terkena dampak kebakaran lahan." katanya. (fzr/ant)