PEKANBARU - Komunitas Anak Ceria yang mulai terbentuk pada tanggal 21 Oktober 2018 membuka kesempatan kepada anak - anak dari keluarga kurang mampu dan putus sekolah untuk tetap mengecap pendidikan. Meski tidak memiliki tempat tetap dan menggunakan dana masing - masing, anggota komunitas ini secara rutin mengajar anak - anak secara gratis, setiap Senin, Rabu dan Jumat sejak terbentuk.

Ketua Komunitas Anak Ceria Fajar Yudha Utomo, Sabtu, (16/2/2019) mengatakan komunitas ini memang dibentuk atas inisiatif relawan dari kalangan mahasiswa yang sebelumnya tergabung di Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Riau.

"Kita membentuk komunitas berlatarbelakang pendidikan ini atas inisiatif bersama teman - teman mahasiswa yang menjadi relawan. Kebanyakan anak - anak yang datang dari para keluarga disekitar lokasi kita ini, tetapi kita juga ada menjemput dan mengajak anak - anak terlantar," paparnya.

"Salah satunya bernama Dewi, sudah putus sekolah dari kelas 5 SD, dan sehari - hari berjualan tisu. Karena tujuan kami memang memberikan kesempatan kepada mereka untuk tetap belajar meskipun tidak atau sudah tidak sekolah," terang Fajar.

Fajar menjelaskan, anak - anak yang dirangkul oleh komunitas ini akan diajarkan berbagai pengetahuan dasar, umum, dan norma - norma yang berlaku dimasyarakat.

"Kita ajarkan pengetahuan umum, nilai - nilai masyarakat dan agama, seperti mengaji," jelasnya.

Sementara itu, Fajar mengakui bahwa pihaknya tengah berupaya untuk memiliki fasilitas seperti gedung atau tempat yang baik, dan berbagai penunjang lainnya seperti alat mengajar buku, dan sebagainya.

Menurutnya, komunitas ini juga membuka kesempatan sebesar- besarnya bagi relawan yang terpanggil hatinya untuk bergabung. Baik itu relawan tetap maupun tidak.

"Kita terus berupaya lebih baik dan berkembang, sekarang ini kita masih ngajar di teras rumah warga, di gang Elang Pulai, Jalan Jenderal Sudirman, Marpoyan Damai. Tentunya kita sangat menerima apabila ada relawan yang mau bergabung atau turut membantu," tuturnya.

" Tidak harus uang, misalnya salah satu relawan kita ada yang bekerja di toko roti, dia sering mengantarkan roti, walau tidak rutin. Apapun bantuan dan kontribusi yang diberikan relawan sangat kita hargai untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada anak - anak ini," pungkas Fajar. ***