SEBELUM mengenal Islam, Maria Veronika merasa kebingungan dengan kepercayaannya. Sebab, dia belajar di sekolah Kristen, beribadah ke klenteng dan tertulis beragama Buddha pada KTP-nya.

Wanita berparas cantik ini mengaku tidak menemukan keberadaan Tuhan pada sejumlah kepercayaan yang dianutnya saat itu.

''Ngerasa enggak sreg aja sama semua,'' kata Maria, dikutip dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Rabu (23/3/2022), seperti dilansir dari Okezone.com.

Maria mulai mengenal Islam setelah bertemu dengan Eko Wahyudi yang merupakan seorang marbot masjid di pulau terpencil di Kalimantan Barat, yaitu Kepulauan Karimata. Maria kemudian mengenal Eko lebih dekat dan sering melihatnya shalat.

Menyaksikan Eko beribadah, ternyata membuat wanita keturunan etnis Tionghoa ini makin penasaran, sebab merasa kenyamanan. ''Kalau lihat Muslim shalat, enggak tahu kenapa suka aja,'' ujar Maria.

Eko menyarankan kepada Maria, jika benar-benar merasa nyaman, sebaiknya menjadi mualaf.

''Lalu saya menyarankan coba masuk Islam. Kalau kamu nyaman di Islam, silakan masuk Islam. Lalu dia belajar di YouTube, belajar syahadat, itu enggak disuruh. Lalu dia bilang mau masuk Islam,'' kata Eko.

Hingga akhirnya Maria memutuskan menjadi mualaf. Ia mantap memeluk Islam, karena meyakini Islam adalah agama yang tepat untuknya. Dia pun tidak kebingungan lagi, siapa sebenarnya Tuhan.

Setelah memeluk Islam, Maria menyatakan ingin ikut dengan Eko ke Kepulauan Karimata. Namun, Eko tidak bersedia membawanya karena tidak ingin menjadi gunjingan atau fitnah.

Karena Maria berkeras ingin ikut, Eko kemudian mengajak Maria menikah, agar tidak ada hambatan membawanya.

''Lalu dia bilang mau ikut ke Karimata. Kalau mau ikut ke Karimata harus nikah dulu, karena mulut tetangga lebih cepat dari internet,'' tutur Eko.

Tanpa menunggu lama, akhirnya Eko memberanikan diri melamar Maria untuk menghindari fitnah. Eko mengatakan, saat itu ia hanya memiliki uang Rp180 ribu. Namun dengan izin Allah Subhanahu wa ta'ala, pernikahannya berjalan dengan lancar. Meski sederhana, Maria tetap senang bisa menikah dengan Eko.

''Ada satu yang sering saya dengar dari Ustaz Luqman, Ustaz Somad, dan banyak orang baik bilang, saya baca juga di buku,, Alquran, hadis, dan segala macam. Kunci hidup itu cuma satu: 'Mudahkan urusan orang, Allah mudahkan urusanmu.' Itu saja satu,'' terang Eko.

Kini Maria dan Eko tinggal di Kepulauan Karimata. Meskipun menetap di pulau terpencil di Kalimantan Barat, keduanya tidak pernah mengeluh. Mereka membangun sekolah alam, membantu anak-anak di pulau tersebut belajar membaca, menulis, dan berhitung.***