SENANG melihat temannya memakai hijab saat masih di SMP, ternyata menjadi jalan hidayah bagi gadis keturunan Tionghoa, Salmah (bukan nama sebenarnya). Begini kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com yang melandir akun YouTube Ngaji Cerdas, Salma, menceritakan, masuk ke SMP negeri membuatnya memiliki teman-teman Muslim yang mengenakan hijab. Selain suka, melihat teman-temannya memakai hijab, juga timbul rasa penasaran dalam dirinya terhadap hijab.

''Terus waktu SMP dan SMA-nya di negeri karena di area rumah itu sekolah Nasrani. Di situlah aku mengenal wajah Islam. Di situlah aku punya teman-teman yang Muslim dan hal pertama yang kusadari adalah hidayah berhijab. Saat SMP itu aku suka banget melihat perempuan pakai hijab,'' tutur Salma, seperti dikutip dari akun YouTube Ngaji Cerdas, Jumat (19/11/2021).

Dituturkannya, dia sempat bergabung di sebuah komunitas/organisasi diskusi agama yang berujung perdebatan. Salma terhenti ketika sedang membahas nama-nama nabi dari agama Nasrani dan Islam yang dirunutkan satu per satu.

Dia terhenti ketika lawan bicaranya menyebutkan nama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Salma tidak mengetahui atau mengenal siapa Nabi tersebut. Akhirnya, ia mencari tahu dan dipertemukan dengan seorang ustaz mualaf oleh temannya. Ustaz tersebut kini menjadi pendakwah hebat.

Lalu ia diberikan sebuah link YouTube. Saat mengetahui isi atau konten dalam link tersebut, ternyata materi ceramah dari Ustaz Hanan Attaki.

''Nah kita suka mecing-mecingan nabi dirunut sampai Isa setelah Nabi Isa atau Yunus itu. Sampai akhirnya aku enggak tahu siapa Nabi Muhammad dan aku cari tahu, dan akhirnya temanku kasih ketemu aku sama ustaz yang dulunya Nasrani sekarang menjadi pendakwah hebat. Masya Allah. Aku dikasih tahu link YouTube Ustaz Hanan Attaki, dan itulah titik balik aku membuka diri terhadap Islam,'' paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Salma meminta doa agar kedua orangtua, kakak, adik, dan keluarga besarnya bisa memeluk agama Islam.

Salma merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sang ibu asli Blitar dan ayahnya dari Pontianak yang merupakan keturunan Chinese.

Tepat tiga tahun, Salma mengakui telah memeluk agama Islam, sejak 12 Oktober 2018 silam. ''Jadi alhamdulillahnya ini aku anak kedua dari tiga bersaudara. Jadi aku anak tengah. Aku dilahirin di Jakarta Barat,'' ungkapnya.

''Mamahku dari Blitar, Jawa Timur; dan papaku dari Pontianak, Chinese. Alhamdulillah-nya aku jemput hidayah Allah bulan Oktober, tepatnya di 12 Oktober 2018. Mohon doanya semua buat kedua orangtua, adik, kakak, dan keluarga besarku bisa memeluk agama Islam,'' pungkasnya.***