PANGKALAN KERINCI -Ipda Dymas Bagus Bimantara, S.Tr.K kelahiran Pasuruan, 2 November 1995 ini sudah dipercaya kesatuannya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) di Provinsi Riau. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2018 ini sekarang menjabat sebagai Kapolsek Teluk Meranti, Polres Pelalawan.

Namun sekarang Kapolsek muda ini sedang di hadapkan pada tantangan besar dalam hal penanganan serta penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Terlebih tempat dia bertugas termasuk daerah rawan terjadinya karhutla.

Apalagi Kecamatan Teluk Meranti ini memiliki banyak kontur tanah bergambut. Ipda Dymas mengatakan, dirinya harus bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah itu. Apalagi sekarang musim kemarau dan penanganan karhutla menjadi atensi langsung Presiden Republik Indonesia Jokowidodo.

Ia menuturkan, untuk mengobati kerinduannya pada keluarga, Dymas selalu sempatkan untuk video call bersama istri dan anak yang sekarang masih dalam kandungan serta kedua orang tua meski kadangkala terkendala sinyal.

"Alhamdulillah saya selalu disupport oleh orang-orang yang saya sayangi. Di wilayah Kecamatan Teluk Meranti, perjalanan ke titik pemadaman seringkali harus menggunakan speed boat dan tantangannya adalah ombak yang kuat. Karena di Teluk Meranti terkenal dengan sungainya yang dapat menciptakan ombak yang sangat besar yaitu Ombak Bono. Kami sering mengalami kendala dalam perjalanan, sampai pernah speed boat yang kami naiki, putus kendalinya akibat di hantam ombak. Alhamdulillah masih diberikan keselamatan oleh Allah SWT," jelas Ipda Dymas, Jumat (26/2/2021).

Menurutnya, dalam kegiatan pemadaman di tanah gambut sangat berbeda dengan tanah mineral. Bara api di dalam tanah gambut masih menyala, sehingga sangat berbahaya untuk orang yang belum paham dengan sifat tanah gambut.

"Apabila terjadi Karhutla, saya selalu memberikan atensi kepada anggota agar selalu mengutamakan keselamatan diri. Lalu saya melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk bersama-sama mengatasi bencana ini," ungkapnya.

Apabila cukup besar, biasanya pihaknya meminta untuk dilaksanakan water boombing menggunakan helikopter dan membuat sekat bakar menggunakan excavator untuk membatasi penyebaran api semakin meluas. Untuk upaya melalui darat, dilakukan penyiraman titik api dengan menggunakan berbagai alat seperti mesin sibahura, mini tohatsu, ministriker, robin dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah banyak TKP karhutla yang sudah dapat saya dan anggota padamkan. Berkat kerjasama dan koordinasi yang baik di semua lini. Selalu bersyukur masih bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama untuk membuat udara yang bersih dan bebas asap untuk seluruh masyarakat, karena udara yang bersih dibutuhkan oleh anak cucu kita. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan keselamatan bagi kita semua. Insyaallah lelah kami menjadi berkah untuk semuanya, amin," tutur Ipda Dymas.

Sebelumnya Ipda Dymas juga bercerita bahwa Jarak tempuh Polres Pelalawan ke Polsek Teluk Meranti kurang lebih 3 jam perjalanan dengan kondisi jalan yang cukup parah. Tantangan utama di wilayah hukum Polsek Teluk Meranti ini adalah kebakaran hutan dan lahan.

“Banyak cerita yang saya dapatkan saat melaksanakan pemadaman Karhutla. Mulai dari lahan terbakar yang susah di jangkau, jatuh bangun dari motor, tanah gambut yang dalam, sumber air jauh, cuaca panas terik, lahan semak yang sangat luas, hingga saya harus terpisah oleh jarak dengan istri saya karena sedang dalam keadaan hamil dan sekarang tinggal di Jakarta. Untuk saat ini di Riau, kami tidak ada keluarga sama sekali. Jadi istri saya sementara di Jakarta," tukasnya.***