SIAK - Penghulu Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau cukup kreatif dalam inovatif dalam menjalankan programnya. Termasuk dalam hal peduli lingkungan lainnya, seperti membuat taman hijau terbuka, pustaka trotoar dan embung terpadu untuk pasokan air yang dibutukan untuk membantu memadamkan api jika kebakaran hutan dan lahan terjadi.

Embung yang digali sedalam 3 meter ini sudah mulai dibuat sejak tahun 2019 melalui bantuan Dana Desa (DS) dari Pusat.

"Inovasi ini kita buat untuk melindungi keluarga kita dari ancaman pembakaran lahan di musim kemarau," kata Camat Novendra Kasmara kepada GoRiau.com, Selasa (17/2/2021).

Dikatakan Camat juga, embung terpadu ini dikelola oleh Pokdarling (kelompok sadar lingkungan). Ada bebek air juga yang jika disewa akan mengantarkan orang yang bersangkutan berkeliling embung.

"Jadi waktu dibuat 2019 itu, memang besar harapan kita ini mendapat dukungan penuh dr masyarakat setempat. Sebab di lokasi embung ini nanti juga ada pusat jajanan juga yang sudah ditata dengan baik. Ini juga menjadi peluang bagi masyarakat setempat untuk menjalankan usaha kulinernya," ungkap Camat lagi.

Selanjutnya, pembangunan embung ini berkolaborasi dengan Kelompok Desa sadar lingkungan, kelompok Eko Wisata dan Desa yang Peduli pembangunan lingkungan.

"Kampung Dayun ini mendapat apresiasi dari Kementerian Desa dalam program pembangunan berbasis peduli lingkungan. Sehingga awal tahun kemarin mendapat insentif senilai Rp100 jutaan," kata Camat Dayun lagi.

Rencananya, kata Camat didampingi Penghulu Dayun, Nasya Nugrik, sasaran pembangunan embung terpadu ini untuk menjadi sumber air mengatasi karhutla. Bahkan posko Siaga Karhutla juga sengaja dibuat di dekat embung terpadu ini.

Selanjutnya, Nasya menambahkan, kedepannya kesepakatan dengan BBKSDA Riau, bahwa pintu masuk ke Danau Zamrud dari sekitar embung terpadu ini dapat terwujud. Tentunya hal ini akan sangat menguntungkan masyarakat.

"Sebab setiap wisatawan yang datang nanti, akan dikawal oleh 1 orang pamandu wisata. Mulai dari pintu masuk sampai ke lokasi danau zamrud dengan harapan tidak ada lagi warga yang kesadar saat masuk ke hutan zamrud sendirian," imbuh Nasya menambahkan.

Selanjutnya, kata Nasya, selain embung terpadu ini, jauh sebelumnya juga sudah berdiri taman ruang terbuka hijau dan tempat berolahraga yang merupakan bantuan dari PT BOB. Sekali seminggu juga diadakan Pustaka trotoar yang rencananya nanti malam akan ditinjau langsung oleh tim dari kementrian Desa.

Dijelaskan Nasya, semua sarana yang mendukung hadirnya eko wisata ini tidak perlu menjadi aset kampung Dayun. Sebab di kampung ini ada kelompok sadar lingkungan.

"Jadi nanti ga perlu jauh-jauh masyarakat Siak, khususnya Dayun untuk menikmati objek wisata lingkungan di sini selain permainan bebek air juga da permainan lainnya seperti mobil remot, panahan, kereta anak dan lainnya," kata Nasya. ***