BAGANSIAPIAPI - Rasa bangga mendapatkan rumah bantuan berupa RHL (Rumah Layak Huni) dirasakan 50 kepala keluarga di Kepenghuluan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau sejak beberapa bulan lalu. Apalagi rumah itu bisa ditempati dengan cuma-cuma.

''Namun rasa bangga itu berubah menjadi gusar saat air laut pasang (naik ) karena bercampur lumpur dan masuk menggenangi lantai rumah,'' ungkap Saleh (45), warga Panipahan kepada GoRiau, Selasa (10/9/2019).

''Kalau penghuninya tak berani berkomentar pak, takut di marahi, tapi sebagai warga dan tetangga, kadang miris juga melihat penghuninya bermain air di dalam rumah,'' ucap Saleh dan beberapa orang warga lainnya.

Rumah layak huni ini dibiayai APBN 2018 sebesar Rp5.775.191.000 dan dikerjakan PT Joglo Multi Ayu dengan konsultan pengawas PT Rina Jaya Sejati melalui proyek PPPKRSRK-JMA/SATKER.P-Riau/III/2018 masa kerja 180 hari. ''Melihat pondasinya rendah, masyarakat meminta agar pondasinya ditinggikan, tapi tak digubris,'' ucap warga kepada GoRiau.

Pantauan GoRiau rumah kopel permanen itu dibangun di lahan milik Pemkab Rohil dan dihuni keluarga kurang mampu di Kepenghuluan Panipahan Darat.

Dan menurut warga setempat, ada beberapa RLH yang dibangun dengan uang Pemda kini sudah roboh ke laut karena abrasi dan gelombang pasang. ***