PEKANBARU - Anggota komisi II DPRD Riau Suyadi merasa prihatin terhadap nasib para peternak kerbau di Kecamatan Rambah dan Bangun Purba, Kabupaten Rohul yang mengalami kerugian akibat hewan ternaknya jenis kerbau mati akibat penyakit ngorok atau Sepricaemia Epizootica (SE).

"Kita perihatin atas kejadian ini," kata Suyadi, Rabu (9/11/2022).

Dikatakan Suyadi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau sudah turun ke kedua Kecamatan tersebut untuk melakukan investigasi dan ia berharap dapat segera ditangani. "Info yang saya dapat Dinas Peternakan dan Kesehetan Provinsi Riau sudah menurunkan tim mudah-mudahan segera dapat ditangani dengan cepat," ucapnya.

Politisi PDIP juga meminta dinas terkait terus memantau dan melakukan pencegahan agar penyakit ini tidak meluas ke Kabupaten lainnya di Riau,

"Untuk Provinsi Riau informasi yang saya dapat sudah ada dua kabupaten yang terpapar, Kampar dan Riau, kita tidak ingin kabupaten lainnya tidak terpapar penyakit ini seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," pintanya.

Untuk anggaran penanganan wabah penyakit hewan, Suyadi sudah ada dananya di dinas terkait jadi tidak ada persoalan terkait penanganan penyakit hewan. "Saya rasa tiap tahun kita angggarkan dana di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi untuk penanganan wabah penyakit hewan, kalau jumlahnya saya tidak ingat," ujarnya.

Suyadi juga berencana untuk mengunjungi Kabupaten yang terkena penyakit ngorok ini. "Kita akan bahas nanti di komisi II," imbuhnya.

Sudah ratusan kerbau peternak di Kampar Rohul yang mati akibat terpapar penyakit ngorok. Dari ratusan yang terpapar, di Rohul sudah 88 ekor diantaranya dipotong paksa. (kl2)