PEKANBARU - Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau masa bhakti 2019-2024, Syamsuar dan Edy Natar Nasution didoakan dengan tulus oleh masyarakat adat yang tergabung dalam Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Doa tersebut teriring dalam prosesi adat tepuk tepung tawar di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (21/2/2019) sore.

"Ini (tepuk tepung tawar, red) merupakan prosesi adat Melayu sebagai pemimpin negeri. Ini bagian dari doa selamat kepada siapapun yang ditepuk tepung tawar dan hari ini dilakukan kepada kami," kata Gubernur Riau Syamsuar kepada GoRiau.com di Balai Adat LAMR, Kamis sore.

Usai menjalani posesi adat tepuk tepung tawar ini, kata Syamsuar, rasa semangatnya untuk membangun Bumi Melayu ini semakin berkorbar.

"Ini sekaligus semangat bagi kami. Pertama agar kami sehat walafiat untuk melaksanakan tugas yang telah diamanahkan dan apa yang kami sampaikan pada janji-janji politik kepada seluruh daerah. Itu akan kami tunaikan melalui program visi misi kebijakan kami yang akan datang," imbuh Gubri yang kerap disapa Syam tersebut.

Di tempat yang sama, Wagubri Edy Natar Nasution mengatakan, bahwa makna dibalik prosesi adat tepuk tepung tawar baginya merupakan sebagai bentuk peringatan.

"Makna tepuk tepung tawar, saya melihat ini satu bentuk peringatan bagi saya untuk melaksanakan tugas dengan serius. Itu sebabnya bentuk peringatan ini harus saya respon dengan baik," imbuh Edy Natar.

Sementara itu, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Al Azhar mengatakan, bahwa selain doa selamat dan tanda peringatan, prosesi adat tepung tawar juga bermakna sebagai betuk dukungan LAMR kepada gubernur dan wakil gubernur selama melaksanakan tugas ke depannya.

"Kami juga ingin menyampaikan makna lain dari tepuk tepung tawar. Maknanya, majelis ini sekaligus masyarakat Riau ingin menunjukkan bahwa kami siap untuk bekerja sama dengan gubernur dan wakil gubernur. Yang mana, kami merindukan Riau menjadi lebih baik dari yang sudah dicapai sekarang," kata Al Azhar. (advertorial)