PEKANBARU, GORIAU.COM - Teroris menjadi ancaman terbesar terbesar di dunia saat ini, tidak terkecuali Indonesia. Mudahnya penyebaran paham dan aliran, membuat suatu wilayah semakin gampang disusupi.

Ditambah dengan kekuatan dunia online (internet), berbagai macam situs dunia maya dan lainnya, semakin memudahkan pergerakan para teroris.

Dunia maya menjadi alternatif terhandal untuk mengembangkan 'Forum Teroris', namun tentu saja menjadi ancaman terbesar bagi Indonesia.

Di 2015 ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Teknologi (Kemenkominfo) RI mengangkat tema 'Tahun Damai di Dunia Maya'.

"Semua sibuk dengan dunia maya, susupan akan mudah. Kita ingin mulai dengan damai. Paham terorisme sangat rentan melalui dunia maya," kata Deputi I Pencegahan BNPT, Agus Surya Bakti, usai Workshop 'Kami Mendukung Tahun Damai di Dunia Maya', di Pekanbaru, Kamis (20/8/2015).

Workshop tersebut menyasar 380 kalangan Riau yang rata-rata merupakan pelajar dan mahasiswa. Karena kalangan muda sudah tidak bisa dipisahkan dengan dunia internet.

"Peserta antusias, berarti visi kita sama, damai. Karena pemakai internet didominasi oleh kalangan muda," jelas Agus.

Ancaman terbesar adalah bagi para pecandu dunia maya. Karena mereka tidak mempedulikan lingkungan sekitar jika sudah memulainya. "Jadi mereka sangat rentan disusupi teroris. Ini perlu pencerahan," tukas Agus.

Karena dijelaskan Agus, Paham Teroris lebih banyak menjalar lewat dunia maya. Dimana akan mengubah perilaku, gaya hingga bahasa.

Sementara itu, Dirjen Teknologi E-Bussiness Kemenkominfo, Sonny Hendra Sudaryana, mengaku akan terus mendukung kegiatan-kegiatan untuk memangkas peredaran paham terorisme di dunia maya.

"Ini langkah yang tepat, terutama memberikan pencerahan kepada masyarakat, terutama kaum muda. Mereka mudah dan rentan disusupi," tandas Sonny.***