PEKANBARU - Perayaan hari Puisi Indonesia (HPI) di Riau akan dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni Pekanbaru, Siak dan Kampar pada 3-6 Agustus mendatang. Kegiatan yang dilaksanakan Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) dengan berbagai komunitas lainnya setiap tahun ini, diramaikan dengan berbagai rangkaian acara. Mulai dari puisi masuk sekolah, diskusi puisi, pembacaan puisi di berbagai lokasi, wisata puisi Aksi Panggung Penyair Asean (Appa) serta peluncuran buku puisi.

Salah satu alasan mengapa Pekanbaru, Siak dan Kampar menjadi lokasi pelaksanaan perayaan HPI secara bergantian karena ketiga daerah tersebut berdekatan dan sangat memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dalam waktu empat hari.

Disebutkan Kunni Masrohanti, pimpinan KSRS, beberapa komunitas di Pelalawan juga meminta agar kegiatan tersebut juga dilaksanakan di sana karena juga tidak jauh dari Pekanbaru.

''HPI tahun ini kita mengajak semua penyair Riau untuk bergabung dan kita juga mengajak penyair dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan mancanegara untuk hadir bersama. Alhamdulillah sudah banyak yang bersedia hadir seperti penyair dari Jakarta, NTT, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Aceh hingga Lampung, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Sumbar yang sudah konfirmasi dan paling banyak. Mereka datang dengan biaya sendiri. Tahun ini tidak hanya di Pekanbaru, tapi juga di Siak dan Kampar. Kawan-kawan komunitas di Pelalawan juga minta dilaksanakan di sana, tapi waktu tidak mencukupi,'' ujar Kunni.

Penyair luar Riau dan negara yang datang tersebut merupakan penyair yang puisinya terkumpul dalam antologi Siak Dalam Puisi yang akan dilluncurkan pada puncak perayaan. Meski demikian, Rumah Sunting juga tidak melarang penyair yang tidak ada karyanya di dalam buku tersebut untuk datang.

''Puisi itu juga jalan silaturrahmi. Puisi milik semua orang. Semua berhak untuk merayakan bersama. Apalagi di Riau karena HPI itu lahirnya di Riau,'' sambung Kunni.

Untuk meramaikan kegiatan tersebut, Rumah Sunting mengajak semua komunitas untuk bergabung. Tidak hanya komunitas sastra atau komunitas seni, tapi juga di luar itu. Bahkan Rumah Sunting akan mengajak komunitas motor jadul dan mobil, pecinta alam, lingkungan dan wisata untuk bersama-sama berangkat menuju Siak nantinya. (rls)