PEKANBARU - Pada bulan September 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar -0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 140,57. Dengan demikian Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,84 persen, dan Inflasi Year on Year (September 2019 terhadap September 2018) sebesar 4,02 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misparuddin mengatakan, bahwa dari tiga kota IHK di Riau, semua Kota mengalami deflasi yakni Kota Pekanbaru sebesar -0,23 persen, Kota Dumai sebesar -0,79 persen dan Kota Tembilahan sebesar -0,28 persen.

"Inflasi Riau pada bulan September 2019 sebesar -0,32 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -1,42 persen," kata Misparuddin di Pekanbaru, Kamis (3/10/2019).

Lalu, lanjut Misparuddin, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yakni sebesar -0,04 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,01 persen.

Sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, cabai rawit, buncis, ayam hidup, jeruk, cabe hijau, tomat buah dan lain-lain," ungkapnya.

Sementara itu, komoditas yang memberi andil inflasi antara lain pemeliharaan/service, daging ayam ras, emas perhiasan, kentang, daging sapi, tarif gunting rambut pria, daun bawang, rampela hati ayam dan lain-lain. ***