JAKARTA - Politeknik Caltex Riau (PCR) menghadiri Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-43 di Jakarta Convention Center (JCC), yang digelar sejak 4 September sampai 6 September 2019. Dalam kesempatan itu, PCR memperkenalkan terobosan kursi roda yang bisa digerakkan, hanya dengan menggunakan pikiran seorang yang mendudukinya, yang dinamai Mindy Wheelchair.

Ketua Tim Program Mindy Wheelchair, Putri Madona yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi D3 Elektronika PCR mengatakan, inovasi ini terinspirasi karena menyadari ada penyandang cacat yang juga tidak bisa menggerakkan tangannya. Dengan Mindy Wheelchair, pengguna harus berkonsentrasi agar kursi berjalan dan menggunakan beberapa gerakan wajah, sepeti berkedip atau menaikkan alis untuk berbelok.

"Karena kita mempertimbangkan orang-orang yang juga tidak dapat menggerakkan tangannya untuk memutar roda kursi, kita terinspirasi untuk membuat kursi roda ini. Mindy Wheelchair ini sudah kita teliti sekitar 3 tahun, sejak 2017,"ujarnya, Kamis, (5/9/2019).

Putri menuturkan, proyek Mindy ini setidaknya sudah menelan anggaran Rp30 juta untuk satu unit. Hal ini dikarenakan banyak komponen yang harus didapatkan dari luar negeri.

Akan tetapi ia berharap, dengan penyempurnaan lebih lanjut, nantinya kursi ini dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam penggunaan maupun biayanya.

"Kita masih terus menyempurnakan, tetapi saat ini kita juga sudah mendaftarkan hak patennya, untuk mekanik portabel pergerakan kursi roda itu sudah kita patenkan, tinggal nunggu grantednya. Karena kita adalah pendidikan, kita ingin terus menyempurnakan alatbono sampai nanti benar-benar sesuai kebutuhan dimasyarakat," paparnya.

Menurut Putri, Mindy Wheelchair yang diperkenalkan hari ini adalah generasi kedua dari proyek timnya yang terdiri dari 3 dosen dan 3 mahasiswa Elektronika PCR. Selanjutnya, pihaknya akan mengembangkan teknologi Artificial Inteligence (AI), dimana Mindy generasi ini dapat digerakkan hanya dengan pikiran saja.

"Kita juga berupaya agar kedepan Mindy bisa menggunakan AI, sehingga untuk menggerakkannya tidak perlu berkonsentrasi atau menggunakan mimik wajah. Cukup dia berpikir jalan, kursinya jalan, dia pikir belok maka kursinya belok," terangnya.***