PEKANBARU - Membangun ekonomi syariah merupakan salah satu program Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi dalam meningkatkan perekonomian di Provinsi Riau. Kedepannya Bank Riau Kepri Syariah yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), mampu bersaing dengan bank konfesional lainnya.

Dikatakan Syamsuar kepada GoRiau.com, dengan kedatangan Tuan Guru Bajang (TGB), mampu memberikan pencerahan dalam menjalankan program syariah dan destinasi halal, yang sukses dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Bank Riau Kepri akan kita jadikan bank syariah, sementara di NTB, bank milik daerahnya sudah menjadi syariah. Untuk menjadikan Bank Riau Kepri menjadi bank syariah, dalam RUPS (Rapat Usaha Pemegang Saham) sudah dibicarakan dan dalam proses kajian," kata Syamsuar, Rabu (20/3/2019).

Di NTB, TGB dinilai berhasil dalam pariwisata yang menyuguhkan konsep wisata halal dan hal ini sangat cocok dengan Riau. Apalagi Riau adalah negeri Melayu yang identik dengan Islam. Terkait masalah pariwisata halal, ada 10 destinasi wisata halal di Indonesia. Tiga diantaranya berada di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.

Menurut Syamsuar, jika melihat kunjungan wisata di Malaysia yang sebagian besar pengunjungnya berasal dari Timur Tengah. Maka diharapkan destinasi wisata halal di Riau bisa menjadi daya tarik wisatawan dari Timur Tengah untuk berkunjung ke Riau.

"Selama ini wisatawan Timur Tengah banyak tak tahu kalau ada destinasi wisata religi di tempat kita, penyebabnya karena kurangnya promosi. Karenanya diharapkan ulama dan pelaku UKM dapat mempromosikan wisata riligi di Riau," ungkap Syamsuar.

Universitas di Riau, diharapkan Syamsuar bisa melahirkan akuntan dan pebisnis yang syariah. Karena kedepannya tantangan bisnis di negeri ini sangat berat. Berhadapan dengan besarnya produk dari luar negeri yang belum jelas halalnya.

Dr TGH Muhammad Zainul Majdi Lc MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), Riau semakin maju dan bersatu sesuai tagline Syamsuar - Edy Nasution, untuk kemaslahan masyarakat Riau.

Menurut TGB di Indonesia, bank milik daerah yang sudah syariah baru ada di dua daerah, yaitu Bank Aceh Syariah dan Bank NTB Syariah. Bank Aceh Syariah, diungkapkan TGB, sangat berbeda dengan Bank NTB Syariah. Perbedaannya, Bank Aceh Syariah dikonversi karena diwajibkan oleh undang-undang, sedangkan Bank NTB Syariah lahir atas kesadaran.

"Awalnya Bank NTB Syariah banyak yang menolak karena ketidaktahuan masyarakat. Namun setelah tahu bahwa ini adalah dalam upaya peningkatan derajat, akhirnya bisa diterima masyarakat," kata Gubernur NTB dua priode itu. (advertorial)