PANGKALAN KERINCI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa industri kertas menjadi salah satu andalan ekspor nasional. Bahkan selama pandemi Covid-19 utilitisasinya tumbuh hingga 87,3 persen.

"Kalau kita lihat, industri kertas ini salah satu yang menjadi andalan Indonesia," terang Menko Airlangga, saat groundbreaking realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan PT RAPP bagian dari APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (29/3/2022).

Ia menyambut baik investasi tersebut dengan harapan dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah, khususnya Riau. Juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami menyambut baik investasi APRIL Group ini, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatan akses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk,” katanya.

Menurut Menko Airlangga, industri kertas dan barang dari kertas merupakan salah satu sektor yang terus mengalami peningkatan pada sisi utilisasi. Pada Februari 2022, utilisasinya cukup tinggi yakni berada di angka 87,3 persen, tertinggi kedua setelah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki.

GoRiau Groundbreaking realisasi inves
Groundbreaking realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Selasa (29/3/2022). (foto-farikhin)

Surplus tersebut juga sejalan dengan kinerja ekspor industri kertas dan barang dari kertas yang cenderung mengalami peningkatan, dengan nilai ekspor tahun 2021 mencapai 11,8 juta ton, menjadikan Indonesia menduduki peringkat 8 sebagai negara pengekspor pulp dan paper dunia.

Di Indonesia sedikitnya terdapat 103 perusahaan pada sektor industri kertas dengan total kapasitas produksi kertas 18,26 juta ton per tahun dan mampu menyerap tenaga kerja 1,36 juta orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar USD 7,5 miliar di tahun 2021.

"Dan RAPP ini salah satu single investor yang invest di hulu 13,9 di hilir 19,5 sehingga totalnya Rp 33 triliun ini menciptakan tenaga kerja langsung 1.100 orang dan tidak langsung 8.000 orang yang hidup dari pabrik ini," papar Menko Airlangga.

APRIL Group mengumumkan diversifikasi bisnis baru di sektor hilir dengan total nilai investasi mencapai Rp 33,4 triliun. Proyek yang berjalan sejak akhir tahun lalu ini ditargetkan rampung pada triwulan ketiga 2023.

Sekitar 70 persen dari nilai investasi ini dialokasikan untuk pembangunan fasilitas produksi paperboard (kertas kemasan) berkelanjutan berkapasitas 1,2 juta ton per tahun. Sementara itu, sisanya digunakan untuk pembangunan fasilitas pendukung lainnya, salah satunya yakni power plant.

Investasi ini merupakan bentuk dukungan APRIL terhadap program prioritas pemerintah melalui hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah yang dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Utama PT RAPP, Sihol Aritonang mengatakan produksi kertas kemasan atau paperboard terbarukan menggunakan bahan baku dari sumber-sumber yang dikelola secara lestari. Pabrik kemasan kertas ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,2 juta ton per tahun dengan total investasi mencapai Rp 33,4 triliun.

"Pembangunan fasilitas produksi ini, tidak hanya untuk mendukung prioritas pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, produk dengan nilai tambah yang tinggi sekaligus mempertegas komitmen kami mendukung ekonomi hijau dan juga menjawab meningkatnya permintaan global akan produk kertas kemasan bersifat biodegradable (mudah terurai) dan recyclable (mudah di daur ulang), sejalan dengan komitmen APRIL dalam mendorong bioeconomy," jelasnya.

Sejauh ini, merupakan investasi terbesar yang dilakukan APRIL sejak perusahaan berdiri dan akan memperkuat komitmen perusahaan untuk investasi jangka panjang di Provinsi Riau.

"Investasi ini juga sejalan dengan komitmen satu dekade kami, APRIL2030 untuk memberikan dampak positif kepada iklim, alam dan masyarakat. Sembari kami tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan pada 2030 nanti," tandas Sihol.

Turut hadir dalam acara antara lain Menteri Perindustrian, Anggota DPR RI, Staf Ahli Bidang Regulasi Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi, Gubernur Riau, Kapolda Riau, Kepala Staf Korem 031 Wira Bima, Wakil Bupati Pelalawan, serta Managing Director RGE Group beserta jajaran Direksi PT RAPP.***