YERUSALEM – Seorang bocah perempuan Palestina berusia 11 tahun terluka parah setelah granat kejut yang ditembakkan polisi Israel pecah di wajahnya, dekat Gerbang Damaskus pada Senin (28/2/2022) sore.

Dikutip dari Tempo.co yang melansir The Times of Israel Selasa, 1 Maret 2022, serangan polisi Israel terjadi ketika warga Palestina berkumpul di dekat Komplek Masjid Al Aqsa di Yerusalem timur untuk memperingati Israk Mikraj.

Polisi membubarkan sekelompok warga Palestina dengan granat kejut dan semburan air bertekanan tinggi yang berbau tajam dari meriam. Puluhan orang yang lewat, termasuk wanita, anak-anak dan seorang pria di kursi roda, melarikan diri untuk berlindung.

Salah satu granat kejut pecah di wajah gadis kecil Palestina tersebut. Petugas medis segera melarikannya ke rumah sakit Hadassah Ein Karem Yerusalem.

Polisi Israel berdalih serangan terhadap warga Palestina karena massa meneriakkan hasutan dan melemparkan batu dan botol ke polisi di tempat kejadian. Namun, juru bicara polisi Yerusalem menolak berkomentar tentang gadis berusia 11 tahun yang terluka itu.

''Pasukan polisi telah bertindak beberapa jam terakhir ini untuk melindungi ketertiban umum dan mencegah kerusuhan,'' kata juru bicara Kepolisian Israel.

Keluarga korban mengidentifikasinya sebagai Manwar Burqan, penduduk lingkungan kelas menengah Shuafat di Yerusalem Timur. Burqan tuli dan bersekolah di sekolah kebutuhan khusus.

Selain Burqan, seorang bocah perempuan Palestina lain juga terlihat dipukuli oleh polisi Israel. Video insiden yang viral di sosial media itu memperlihatkan beberapa polisi menampar bocah berusia 12 tahun itu dengan keras sambil menundukkannya di tanah.

Sekitar 25 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Dua puluh warga Palestina ditangkap dan empat petugas terluka, menurut Polisi Israel.

Ribuan warga Palestina telah berkumpul di pintu masuk Kota Tua untuk merayakan Isral Milraj,  perjalanan malam Nabi Muhammad, dari Makkah ke Yerusalem.

Tangga menuju Gerbang Damaskus adalah tempat populer bagi warga Palestina untuk menikmati keceriaan liburan sebelum menuju ke Masjid Al-Aqsa untuk shalat. Namun, gerbang itu juga telah menjadi salah satu situs Yerusalem yang paling banyak dikunjungi.

Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di daerah itu adalah bagian dari peningkatan perang tahun lalu antara Israel dan kelompok teror Hamas. Polisi Israel mencegah warga Palestina duduk di tangga selama Ramadhan—tradisi lama Yerusalem—yang menyebabkan bentrokan dengan kekerasan.***