BENGKALIS, GORIAU.COM - Sepekan sejak musibah kabur asap, jumlah kunjungan pasien paru-paru meningkat hingga 50 persen di Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukitbatu dan Siak kecil. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah Bengkalis, terjadi lonjakan pasien mencapai 50 persen dibanding sebelumnya, terutama di poliklinik paru-paru.

Kenaikan signifikan kunjungan pasien cukup tinggi sejak terjadinya kabut asap. Seperti disampaikan Direktur RSUD Bengkalis, Zulkarnain Lubis, kenaikan kunjungan pasien yang cukup tinggi terjadi di poliklinik khusus anak di atas 20 persen dibanding hari biasa. Kemudian pada poliklinik khusus paru-paru lonjakan pasien melebihi 50 persen.

“Dari data yang ada di seluruh poliklinik di RSUD Bengkalis sampai hari ini (kemarin,red), lonjakan pasien umumnya terjadi poliklinik anak dan paru-paru. Untuk poli anak kenaikan mencapai 20 persen dan poli paru-paru menembus 50 persen dari hari biasa. Diduga lonjakan pasien ini akibat kabut asap tebal sejak sepekan ini,” terang Zulkarnain, Minggu (23/6/2013).

Dijelaskan dokter spesialis kulit ini, untuk anak-anak umumnya mereka menderita sakit iritasi mata, sesak nafas serta demam panas akibat pengaruh cuaca yang sangat ekstrim. Sedangkan di poliklinik paru-paru, yang terbanyak adalah sesak nafas dikarenakan penyakit asthma mereka kambuh karena menghirup udara pekat. 

Sampai saat ini pihak RSUD Bengkalis tetap mensiagakan dokter jaga, walau pada hari libur karena kunjungan pasien dalam beberapa hari kedepan diperkirakan tetap meningkat. Kondisi ini ditambah dengan kabut asap yang belum kunjung reda diseluruh wilayah kabupaten Bengkalis.

“Sampai saat ini penanganan pasien tetap dilakukan seperti biasanya, meskipun hari libur. Kita juga mengimbau kepada orang tua untuk tidak terlalu sering membawa anaknya keluar rumah pada saat kondisi cuaca masih memburuk . Karena dampaknya cukup besar pada pernafasan, kulit, mata serta suhu badan,” sambung Zulkarnain.

Salah seorang dokter umum yang praktek di depan Kantor Bupati Bengkalis, dr Moris Bationg Sihite, juga mengemukakan hal yang sama. Kunjungan pasien ke tempat prakteknya meningkat cukup tajam dibanding biasa. Umumnya pasien yang datang karena sesak nafas, demam panas serta iritasi mata dan kulit akibat pengaruh cuaca yang terus memburuk.

“Ada dua pasien anak-anak yang saya tangani, mereka terserang sesak nafas. Setelah dilakukan pemeriksaan rutin ternyata asmanya kambuh sehingga harus dirujuk untuk rawat inap di RSUD Bengkalis. Kita menduga ramainya kunjungan pasien berobat salah satu faktornya adalah kabut asap pekat serta suhu udara yang ekstrim,” tandas Moris. (jfk)