BENGKALIS – Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar melakukan pencanangan penanaman 200.000 bibit mangrove di Kuala Sungai Sekat Bakau, Jalan Multi Years, Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (26/7/2022). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Gubri mengatakan, penanaman mangrove yang melibatkan 35 Kelompok Tani Hutan di wilayah pesisir Riau ini merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan Riau dalam merehabilitasi ekosistem mangrove.
''Target penanaman mangrove hingga akhir tahun nanti mencapai 200 ribu bibit. Program rehabilitasi mangrove ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Riau Hijau dan Program Pembangunan Rendah Karbon yang kita canangkan bersama,'' kata Gubri.
Dikatakan Gubri, dalam rangka penguatan upaya rehabilitasi mangrove, dengan target capaian secara nasional hingga tahun 2024 seluas 600 ribu hektare, telah dibentuk Pokja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional. Kelembagaan ini sebagai wadah atau forum komunikasi dan koordinasi para pihak terkait, baik di pusat maupun daerah.
''Hal ini perlu didukung oleh segenap potensi yang ada di daerah, baik pada aspek perencanaan, penganggaran, kelembagaan, pengawasan dan pengembangannya,'' ujarnya.
Gubri melanjutkan, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri telah meminta gubernur di 9 provinsi termasuk Provinsi Riau, untuk mendukung percepatan pengelolaan ekosistem mangrove sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 120 Tahun 2020, yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja.
''Langkah yang perlu dilakukan diantaranya melakukan koordinasi dengan para pihak, memastikan ketersediaan rencana, program, kegiatan dan anggaran dalam RPJMD/RKPD, termasuk dana desa, meningkatkan kapasitas SDM, serta melakukan pembinaan dan pengawasan kepada bupati atau wali kota terkait pelaksanaan hal tersebut,'' jelasnya.
Sementara itu, Kadis LHK Riau, Mamun Murod berharap rehabilitasi mangrove yang didukung multipihak ini bisa menjadi solusi atas permasalahan dan tantangan dalam penguatan ketahanan wilayah pesisir.
''Kami yakin, dengan perbaikan tata kelola mangrove secara terpadu dan berkelanjutan, dapat membantu terwujudnya kualitas pengelolaan sumber daya alam yang semakin baik dan mampu menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir Provinsi Riau. Tentu saja hal ini akan menyumbang capaian Rencana Aksi Riau Hijau dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Riau yang kita cintai,''harap Murod. ***rat