PEKANBARU - Pelaku pembakar lahan di Provinsi Riau semakin cerdik menghindari upaya tegas TNI dan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). Mereka kerap kucing-kucingan melakukan aktivitas terlarang tersebut.

Termasuk dengan memanfaatkan hari libur atau akhir pekan. Momentum seperti ini digunakan para pelaku agar hutan dan lahan Riau kembali membara. Tujuannya sama, membuka lahan dengan modal murah, namun akibatnya sangat menyengsarakan orang banyak.

Buktinya, sepanjang hari ini saja, Senin (12/9/2016), patroli yang digelar satgas Udara TNI-AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru berhasil menemukan beberapa titik api yang memicu asap, mulai dari kawasan perkebunan hingga hutan belantara di perbukitan.

"Fenomena hari libur terbukti. Bukti foto (dari udara, red) sudah cukup (membuktikannya). kita sudah koordinasi dengan tim di darat untuk menyelidiki temuan itu," tegas Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri Alfiandi.

"Untuk area yang sulit terjangkau (jauh di dalam hutan, red), biar kita (AU) yang datangi," sebut Marsma Henri, Senin petang. Sikap yang ditunjukkan orang nomor satu di Angkatan Udara Riau itu beralasan, lantaran potret udara menemukan masih adanya pondok-pondok tak jauh dari area lahan yang terbakar.

Satgas udara di bawah komando TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin melaporkan, seharian mereka terus memaksimalkan operasi bom air (water bombing) dengan mengerahkan beberapa helikopter. Padahal ini masih dalam suasana lebaran Idul Adha.

"Tidak ada libur. Sejak pagi tadi kita melakukan water bombing di area Muara Takus, Desa Labuhan Papan Rohil, Pangkalan Kuras Pelalawan serta Pasir Limau Kapas Rohil," sebut Kasi Base Ops Lanud, Mayor Ferry Duwantoro.

Selain itu, pihak BPPT juga melakukan penyemaian garam di awan potensial, diantaranya terdapat di Pelalawan, Inhil serta Inhu. "Ada 800 Kilogram bahan semai kita tabur hari ini. Kita juga intensifkan patroli setiap hari," tutup Mayor Ferry kepada GoRiau.com (GoNews Group). ***