PEKANBARU, GORIAU.COM - PSPS Pekanbaru harus kehilangan bomber terbaik yang akan direkrutnya, yakni Herman Dzumafo Epandi. Dua bulan menjalani latihan di PSPS tanpa ada kepastian kontrak membuatnya harus mengambil keputusan.

Dzumafo akhirnya memilih Mitra Kukar sebagai 'pelarian' dari PSPS yang tidak juga serius membicarakan nilai kontrak dan kesepakatan untuk meminangnya di Divisi Utama. Secara resmi, musim depan Dzumafo akan berkostum Mitra Kukar di Indonesia Super Legaue (ISL).

"Saya punya keluarga, saya punya tanggungan. Sementara PSPS belum juga serius membahas masalah kontrak, lebih bagus saya ambil keputusan," kata Dzumafo ketika dihubungi.

Meski tidak disebutkan berapa nominal yang diterimanya dari pinangan Mitra Kukar, namun Dzumafo cukup kecewa dengan manajemen PSPS. "Keinginan saya bermain di PSPS cukup tinggi, namun manajemen tidak serius," katanya menambahkan.

Dzumafo menilai keputusan ini bukanlah mendadak, karena dirinya sudah menjalani latihan bersama PSPS sejak persiapan Divisi Utama dimulai. Hingga mendekati batas kontrak pemain untuk ISL, dirinya belum juga mendapat kepastian dari manajemen.

"Nanti ISL tidak saya ambil, sementara dengan PSPS juga tidak ada kejelasan, tidak mungkin menunggu separuh atau satu musim untuk mencari nafkah keluarga," ujarnya melanjutkan.

Menurut informasi, Dzumafo meminta Rp650 juta untuk kontrak bersama PSPS di Divisi Utama, namun dikabarkan manajemen tim belum menyanggupinya.***