PEKANBARU - Belakangan ini tagar #Indonesiacallsobeserver menjadi pembicaraan ramai di tengah masyarakat Indonesia, yang menginginkan kehadiran pemantau pemilu dari asing untuk Pilpres 2019. Kehadiran pemantau politik asing ini bahkan mendapatkan dukungan dari pengamat politik ternama Rocky Gerung, yang dinyatakannya saat menjadi pembicara dalam agenda 'Bedah buku dan bedah akal sehat' di Kota Pekanbaru, Rabu, (27/3/2019).

"Saya mendorong mahasiswa dan masyarakat untuk menaikkan #cartercenter, dan lain - lain untuk mengaudit demokrasi kita. Karena audit mereka tidak mungkin disogok, mereka tidak mungkin dibujuk untuk memihak salah satu calon, karena reputasi mereka sudah ditingkat internasional," ujarnya.

Menurutnya, kehadiran pengamat asing dalam Pemilu selain menghasilkan audit yang netral juga akan meningkatkan nama baik demokrasi Indonesia jika pengamat asing tersebut memberikan nilai yang baik.

"Carter Center itu sudah watch (memantau, red) banyak Pemilu di berbagai negara, seperti Rusia, Prancis dan lain - lain. Justru karena itu, kita akan memperoleh penghormatan internasional jika akhirnya mereka mengatakan Pemilu Indonesia adalah Pemilu yang berbudi," jelasnya.

Namun hal ini juga harus menjadi perhatian, karena Indonesia harus memikirkan cara untuk menghasilkan indeks demokrasi yang baik. Beberapa hal harus diwaspadai oleh penyelenggara pemerintahan.

"Yang terjadi sekarang adalah bagaimana kita bisa menghasilkan indeks demokrasi yang baik, tetapi kalau diujung hari - hari kampanye kita diancam oleh undang -undang teroris. Itu artinya besok pagi indeks demokrasi kita turun lagi," terangnya.

"Akibatnya investor akan menunda investasi karena takut bahwa Indonesia akan masuk pada jebakan otoriterisme baru," ungkapnya lagi. ***