PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau, Sayed Junaidi mengkritisi minimnya dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan-perusahaan besar yang ada di Riau. Salah satu contohnya yakni PT Wilmar Group International yang berada di Kota Dumai.

Menurut informasi yang ia dapatkan, PT Wilmar mendapatkan keuntungan belasan triliun rupiah pertahunnya. Namun kenyataannya, mereka hanya memberikan Rp 1 miliar dana CSR untuk Riau.

Dana yang diberikan perusahaan tersebut tentu tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar 2,5 persen dari keuntungan pertahunnya.

"Sesuai aturannya mereka sudah menyalahi, harusnya mereka mengeluarkan 2,5 persen dari keuntungan mereka. Sudah kita tegaskan kepada mereka, namun alasannya mereka tidak mengerti soal CSR itu," ujarnya kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (21/12/2018).

Ia juga menambahkan, bahwa dana CSR tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan alokasi khusus dari perusahaan untuk menbantu kepentingan masyarakat.

"CSR itu biasanya diperuntukkan untuk membantu masyarakat miskin. Untuk memperbaiki jalan di sekitar lokasi perusahaan, rumah layak huni dan pembangunan lainnya yang dibutuhkan masyarakat," jelasnya.

Seperti yang diketahui, PT Wilmar Group International merupakan salah satu perusahaan yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini menjual biodiesel buatan Indonesia dan bahan baku kelapa sawit untuk dijual ke Eropa. ***