TELUKKUANTAN - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Andi Nurbai kaget melihat kondisi Balai Benih Ikan (BBI) Teso yang terletak di Sentajo Raya.

"Hari Senin tanggal 30 April 2018 saya ke sana. Saya lihat, BBI milik Dinas Perikanan tak terawat dan sangat memprihatinkan," ujar Andi Nurbai kepada GoRiau.com, Kamis (3/5/2018) siang di Telukkuantan.

Saat itu, lanjut Andi, ia tak menemukan adanya pegawai yang menjaga dan merawat gedung serta kolam ikan. Padahal, investasi pemerintah sudah banyak pada BBI Teso.

"Seharusnya, dinas perikanan memperhatikan BBI Teso. Ini tidak, jangankan PAD, infrastruktur pun tak terawat," ujar Andi.

Ia sangat menyayangkan dengan pembiaran BBI Teso, sebab UPTD tersebut berpotensi menyumbangkan PAD untuk Kuansing.

Sementara itu, Kepala Diskan Emmerson melalui Kabid Bididaya Eka Satria menyatakan saat ini BBI Teso dalam kondisi terawat.

"Kalau dulu, iya tak terawat. Kalau sekarang sudah jalan lagi dan tentunya terawat," ujar Eka Satria. Dikatakannya, tahun 2016, anggaran untuk BBI lambat dan pada 2017, tidak ada pegawainya. Karena itu, BBI Teso tidak terawat dengan baik.

"Kalau sekarang, sudah ada tenaga harian lepas di sana. Sehingga, BBI sudah jalan normal seperti semula," tegas Eka.

Eka memastikan bangunan BBI sudah terawat dengan baik. Begitu juga dengan kolam ikannya. Kendati demikian, ia mengakui ada satu bangunan yang mengalami rusak di bagian atap.

"Itu tempat mengawinkan ikan. Atapnya rusak karema berbahan plastik. Selain itu, perumahan karyawan juga perlu direhab. Karena keterbatasan dana, kita coba usulkan ke provinsi dan pusat," papar Eka.

Masih keterangan Eka, BBI Teso mampu menghasilkan 100 ribu ekor per bulan. Ia berharap, BBI bisa berjalan dengan normal sehingga bisa mendatangkan PAD untuk Kuansing.***