TELUKKUANTAN - Sehari setelah terjadinya pencemaran Sungai Bawang di Desa Petai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung bergerak cepat. Sampel air yang telah diambil langsung dikirim ke Pekanbaru.

"Tadi pagi sudah diantar sampelnya ke Pekanbaru guna uji sampel. Dari sana kita tahu apa kandungan zat tersebut," ujar Kepala DLH Kuansing, Jafrinaldi kepada GoRiau.com, Jumat (2/3/2018) di Telukkuantan.

Sampel air dan ikan yang diambil DLH dikirim ke laboratorium PU Riau. Menurut Jafrinaldi, kemungkinan hasilnya baru didapat dua minggu ke depan.

"Kita belum bisa menyimpulkan limbah apa dan darimana. Sebab, selain belum ada hasil labor, tim yang turun belum membuat laporan resmi. Setelah turun semalam, tadi pagi langsung ke Pekanbaru," papar Jafrinaldi.

Di sisi lain, masyarakat Desa Petai telah mengantarkan laporan dugaan pencemaran sungai ke DLH.

"Laporan itu diantar setelah Salat Jumat tadi. Jadi, kita berharap masyarakat bersabar menjelang hasilnya keluar," kata Jafrinaldi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, masyarakat Petai heboh dengan perubahan air Sungai Bawang. Air yang awalnya jernih langsung berubah menjadi hitam pekat dan berbau. Akibatnya, banyak ikan yang mati.***