JAKARTA - Berbagai kalangan termasuk dari kubu TKN 01 menuding OK OCE yang digembar gemborkan Sandiaga Uno dalam debat cawapres lalu adalah program gagal.

Menjawab tudingan itu, Ketua OK OCE Indonesia, Lim Rusyamsi menjelaskan, bahwa OK OCE sudah berkembang sangat pesat.

"Yang menuding OK ECE gagal justeru orang-orang yang gagal paham dan tidak mengerti apa itu OK OCE saebenarnya," ujar Lim Rusyamsi saat menggelar konfrensi pers bersama Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) di kawasan Thamrin Jakarta, Rabu (20/3/2019).

"Orang ini taunya OK OCE ini hanya OKE OC Mart saja. Padahal banyak sekali program-program selain OK OCE Mart termasuk pembinaan UMKM," tandasnya.

OK OCE Indonesia kata dia, bukan hanya mini market, tapi suatu gerakan kemasyarakatan yang berfokus pada pengembangan UMKM di Indonesia.

Bahkan kata dia, gerakan besutan Sandiaga Uno yang juga cawapres 02, saat ini telahmerambah ke seluruh Indonesia. "Saat ini, OK OCE Indonesia telah mengembangkan lebih dari 90 ribu pengusaha UMKM di seluruh Indonesia dengan melibatkan banyak masyarakat," ujarnya.

"Saat ini, kami telah memiliki lebih dari 60 ribu anggota di seluruh Indonesia. Kami amat menyambut baik antusiasme masyarakat yang mau bergabung dan mengikuti pelatihan. Tidak terkecuali para relawan yang membuka pintu agar kami selalu memberikan pelatihan-pelatihan di daerah," kata lim.

OK OCE Indonesia di Jakarta kata Lim, telah menyumbangkan 350 miliar lebih bagi perekonomian di DKI Jakarta, selama tahun 2018 dengan melibatkan lebih dari 2 ribu UMKM.

"Kami optimis kontribusi kami kepada perekonomian Indonesia akan lebih besar, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta, investasi OK OCE mencapai 350 miliar," tandasnya.

Tidak hanya investasi, bahkan kehadiran OK OCE ini kata Lim, juga telah membantu pemerintah dan penyerapan tenaga kerja. "Bayangkan, dari program ini, sebanyak 29.346 tenaga kerja dari pelaku usaha yang mendapat izin usaha tersebut," tukasnya.

"Banyak yang mengatakan kami gagal, tapi hal tersebut tidak benar. Tudingan ini bagi kami adalah konsekuensi dari pesta demokrasi yang justeru membuat kami tidak patah semangat," tegasnya.***