PEKANBARU – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Boby Rachmat menyambut baik peresmian Pusat Ortopedi dan tulang belakang di RS Eka Hospital Pekanbaru, Riau, yang diberi nama Gatam Institute Orthopedic and Spine.

Ia mengatakan pelayanan kesehatan dan spesialis pengobatan tulang belakang dengan teknologi tinggi di Indonesia ini sangat dibutuhkan.

"Kami mengapresiasi upaya RS Eka Hospital yang menghadirkan Gatam Institute Orthopedic and Spine. Ini menjadi sesuatu yang menarik bagi kami (Dispora yang menangani atlet-atlet, red), terutama Riau. Sebab, banyak sekali case (kasus, red) terkait tulang, khususnya tulang belakang, termasuk almarhum bapak saya sendiri," kata Boby di dalam seminar yang dilaksanakan di aula lantai 8, RS Eka Hospital Pekanbaru, Jumat (5/8/2022).

Sehingga, Boby memandang kehadiran pusat ortopedi dan tulang belakang di RS Eka Hospital Pekanbaru ini sebagai solusi bagi para atlet-atlet Riau yang sangat beresiko cedera.

"Para atlet ini sering beradu fisik, terutama di cabang bela diri, sepak bola dan cabang lainnya. Ketika terjadi cedera di luar case yang pernah kami tangani, kami bingung. Kedepannya, jika terjadi hal yang seperti ini, semoga RS Eka Hospital yang menjadi solusinya," harapnya.

Untuk diketahui, Gatam Institute merupakan Pusat Ortopedi & Tulang Belakang terpadu yang digawangi oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine sekaligus Chairman dari Gatam Institute Eka Hospital Grup.

Gatam Institute memiliki tim dokter spesialis ortopedi yang lengkap dari konsultan tulang belakang dan lutut panggul. Di Pekanbaru sendiri tim dokter Orthopedi terdiri dari Dr. Syafrudin, Sp.OT (K) Spine, Dr. Jacky Ardianto Horas, Sp.OT (K) Hip and Knee, dan Dr. Yanuar Kristianto, Sp.OT.

Direktur Regional Eka Hospital Pekanbaru, dr Elizabeth mengatakan bahwa Eka Hospital memiliki tanggung jawab untuk terus menghadirkan teknologi tercanggih guna membantu tangan-tangan ahli yaitu para dokter Gatam Institute dalam melakukan operasi.

Kolaborasi kecanggihan teknologi kedokteran dan keahlian tim dokter ortopedi Gatam Institute Eka Hospital diharapkan akan membawa tindakan operasi tulang belakang di Indonesia ke era baru dan tentunya tidak kalah dengan perkembangan dunia kedokteran di luar negeri.

“Dengan kehadiran Pusat Ortopedi di Eka Hospital diharapkan dapat membantu warga di Pekanbaru akan pelayanan serta pengobatan tulang yang menyeluruh”, kata dr Elizabeth.

Sementara itu dijelaskan oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine, salah satu kecanggihan teknologi yang dimiliki Gatam Institute Eka Hospital Pekanbaru dalam penanganan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yaitu dengan menggunakan Endoscopy dimana teknik operasi menggunakan alat ini di tulang belakang dengan tujuan untuk membebaskan saraf terjepit. Seperti diketahui HNP yang dikenal dengan istilah saraf terjepit adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

“Prosedur ini merupakan operasi minimal invasive dimana pembedahan hanya melalui sayatan kecil. Alat tersebut kemudian dihubungkan dengan kamera, sehingga kondisi bantalan dan saraf dapat dilihat oleh dokter melalui monitor”, ungkap Dokter Luthfi Gatam.

Dengan kolaborasi ini, Eka Hospital memberanikan diri menyatakan sebagai pusat ortopedi tercanggih di Asia Tenggara yang mewakili Indonesia. Hal tersebut didukung oleh PERKEDWI, Kemenkes dan Kemenparekraf yang menetapkan Eka Hospital sebagai rumah sakit percontohan wisata medis untuk bidang orthopedi dan tulang belakang.

Saat ini Eka Hospital Pekanbaru juga menjadi official medical partner bagi klub sepakbola ternama yaitu Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya atau dikenal dengan PSPS Riau mengikuti jejak Eka Hospital BSD yang lebih dulu menjadi official medical partner untuk Persija Jakarta.

“Kehadiran Gatam Institute di Eka Hospital Grup diharapkan menjadi pusat penanganan kasus-kasus berat untuk bidang ortopedi dan bukannya tidak mungkin dapat menjadi tempat pembelajaran bagi dokter-dokter ortopedi diseluruh Indonesia. Layanan ortopedi Gatam Institute ini hadir di seluruh jaringan rumah sakit kami baik di BSD City, Bekasi, Cibubur dan Pekanbaru”, ungkap drg. Rina Setiawati selaku Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Grup.

Guna memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar, Eka Hospital Pekanbaru juga akan menggelar rangkaian seminar awam ortopedi di tanggal 5 Agustus. Seminar awam bertemakan olahraga dan penanganan HNP dengan teknik endoscopy akan menghadirkan narasumber dari tim dokter Gatam Institute, Dr. Syafrudin, Sp.OT (K) Spine dengan materi penanganan terkini problem nyeri pinggang dan saraf kejepit serta dr. Jacky Ardianto Horas, Sp.OT (K) Hip and Knee yang akan membahas mengenai penanganan terkini cedera lutut.

Tidak hanya itu, pada Sabtu, 6 Agustus untuk rekan sejawat dokter, Eka Hospital Pekanbaru juga menggelar seminar medis ortopedi bertemakan Update Management In Spine Orthopedy dengan pembicara Dr. Syafrudin, Sp.OT (K) Spine yang akan membawakan materi The Management Update of Low Back Pain serta Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine dengan tema The Minimal Invansive Spine Surgery with Endoscopic lalu dilanjutkan dengan seminar jantung dengan tema Comprehensive Acute Coronary Syndrome Management. Seminar medis akan dibawakan oleh Dr. Muhammad Hatta, Sp.JP (K), FIHA tentang Diagnose and Updated Management of STEMI dan dr. Sanny March Novalin Silaban, Sp.JP yang akan memaparkan tentang Assesment and Risk Stratification of Acute Coronary Syndrome: Focus on Untable Angina Pectoris and NSTEMI.

Eka Hospital merupakan jaringan rumah sakit yang mengedepankan mutu dan keselamatan dalam menyediakan layanan kesehatan. Saat ini Eka Hospital memiliki lebih dari 500 dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dengan kapasitas 600 kamar perawatan yang tersedia di 4 lokasi yakni Bekasi, BSD Tangerang, Cibubur, dan Pekanbaru.

Eka Hospital menerapkan Rekam Medis Elektronik sehingga data medis pasien tercatat pada sistem secara terintegrasi agar memudahkan kolaborasi tim dokter dalam mengobati pasien dan mengurangi tingkat kesalahan diagnosa/tindakan oleh tim dokter, serta ketentuan Satu Pasien Satu Kamar untuk memberikan kenyamanan pada pasien dan mengurangi kemungkinan berjangkitnya infeksi silang dalam rumah sakit.

Berdiri sejak tahun 2008, Eka Hospital melayani rata-rata 750.000 pasien per tahun, 10.000 tindakan operasi per tahun, serta melayani lebih dari 75.000 pasien medical checkup per tahun. ***