JAKARTA - Situs keagamaan Islam yang sangat dihormati di Kota Damaskus, Suriah, yakni Komplek Makam Sayyidah Zainab, tetap berdiri kokoh pasca diguncang gempa magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).

Dikutip dari Inilah.com yang mengutip dari berbagai sumber, sebuah video yang diunggah pengunjung menarasikan lampu-lampu gantung bergoyang dan lantai bergetar di komplek makam yang dihormati umat Muslim dari aliran Sunni dan Syiah itu saat gempa mengguncang, namun bangunan di komplek tersebut tetap berdiri kokoh.

GoRiau Bagian dalam Komplek Makam Say
Bagian dalam Komplek Makam Sayyidah Zainab di Damaskus selatan, Suriah. (flickr via inilah.com)

Komplek Makam Sayyidah Zainab termasuk salah satu bangunan yang selamat di Damaskus di tengah ribuan bangunan lainnya yang bertulang beton ambruk.

Makam Sayyidah Zainab yang berada di komplek masjid dengan nama sama,  terletak di selatan Damaskus. Daerah ini merupakan bagian dari Provinsi Rif Damaskus. Area makam terdiri dari pelataran luas dengan denah bujur sangkar, termasuk kubah dan dua menara tinggi.

Menara dan dinding halaman dan beranda dilapisi karya-karya seniman Iran berbagai masa, dengan atap dan dinding bangunan dilapisi kaca dari dalam dan kubah yang disepuh dari luar.

Di sisi timur pelataran, telah dibangun bangunan mushalla Zeinabieh dengan pelataran kecil. Sebuah halaman baru juga baru saja dibangun di sisi utara Kuil Suci. Situs ini dipandang oleh beberapa orang yang meyakininya sebagai tempat banyak terjadinya keajaiban.

Situs tersebut dikelola keluarga Mourtada sejak abad ke-14. Secara finansial, kuil ini didanai terutama oleh pemerintah Iran setelah tahun 1979. Ali Shariati, ideolog Revolusi Islam Iran 1979, berwasiat untuk dimakamkan di halaman komplek Zainab binti Ali tersebut. Zainab adalah cucu perempuan yang menjadi kesayangan ayahnya, Ali bin Abi Thalib, menantu Nabi SAW.

Seiring Perang Suriah yang melibatkan konfrontasi dua aliran besar, Sunni (diwakili ISIS dan sekutunya) dan Syiah, bukan sekali dua situs ini mengalami upaya penghancuran. Pada 27 September 2008, sebuah serangan bom mobil terjadi di persimpangan menuju komplek, menewaskan 17 orang.

Pada 14 Juni 2012, kota tersebut menjadi sasaran serangan bom mobil bunuh diri dimana sekitar 14 orang terluka parah. Penyerangnya selalu kelompok ISIS.

Sejak pertengahan musim panas 2012, kota tersebut telah diserang para militan bersenjata dari kota-kota tetangga yang berpaham Sunni. Banyak keluarga Syiah dan pro-pemerintah diusir dari rumah mereka di Damaskus selatan dan mencari perlindungan di Sayyidah Zainab.

Pada 31 Januari 2016 kembali situs ini diserang ISIS dengan bom, menyebabkan kematian 71 orang, termasuk 42 orang tentara Suriah. “Anda masih bisa mencium bau darah yang sangat menyengat di sini,” kata wartawan BBC, Rami Ruhayem, yang melaporkan saat itu.

Pada 21 Februari di tahun yang sama ISIS kembali menyerang situs yang populer dikunjungi umat Islam, terutama kalangan Syiah ini. Tercatat 134 orang tewas, termasuk anak-anak pada insiden tersebut.***