JAKARTA - Kericuhan yang disebabkan oleh massa sekolah teknik menengah (STM) masih berlangsung di sekitar gedung DPR, Senayan, Jakarta. Hingga pukul 17.10 WIB, massa siswa justru semakin bertambah dari arah Palmerah.

Melihat kericuhan yang masih terjadi, seorang ibu salah satu siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Pamulang, Tangerang Selatan, meminta anaknya untuk pulang. Bahkan, dengan nada sedih, ia meminta massa siswa menghentikan aksi mereka.

"Hentikan nak, ayo pulang. Ibu tahu anak-anak itu anak yang rajin dan saleh. Pulang saja nak," ujar seorang ibu berinisial I, lewat pengeras suara di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9).

Ia menceritakan bahwa anaknya yang berinisial AF pada pagi hari izin berangkat sekolah. Namun, AF tak menceritakan bahwa ia akan mengikuti aksi di depan gedung DPR.

Ibu tersebut tahu anaknya ikut aksi karena melihat status media sosial temannya yang terlibat kericuhan. Saat mencoba menghubungi anaknya, telepon genggam dari AG rupanya tertinggal di rumah.

"Anak saya kelas 10, izinnya pergi sekolah. Tapi saya lihat status temannya, ada anak saya. Padahal mereka tidak mengerti apa yang didemokan," ujar I.

I yang juga karyawan di Sekretariat Jenderal DPR berharap siswa-siswa STM yang terlibat aksi untuk segera pulang. Karena, ia ingin anaknya dapat pulang dengan selamat.

"Pulang saja ke rumah, saya ingin AF sampai rumah dengan selamat. Orang tua lain pasti juga berharap begitu," ujar I.

Berdasarkan pantauan, massa siswa STM masih melakukan aksinya di sekitar gedung DPR. Puluhan kerikil dari lintasan kereta commuter line juga masih mereka lemparkan ke arah petugas polisi. Lalu lintas di sekitar Stasiun Palmerah juga tersendat karena massa aksi yang menghalangi jalan.***