SURABAYA, GORIAU.COM - Demo menuntut Pemilihan Walikota (Pilwako) ulang oleh ratusan massa di seputaran kantor Kelurahan Mayangan kota Probolinggo, Jawa Timur berubah anarkis, Jumat (30/8) malam. Massa tidak hanya bentrok dengan aparat, mereka juga merusak fasilitas umum, dan membakar tiga mobil.

Aksi beringas massa yang meminta pilwako ulang, membuat aparat kepolisian melepaskan tembakan ke udara dan gas air mata. Pasalnya, massa membakar 3 mobil di jalanan, dua mobil milik warga dan satu polisi.

Petugas menangkapi beberapa orang yang diduga provokator dan terus mengejar massa berbuat anarkis. Polisi yang dibantu aparat TNI menghalau massa, untuk menghindari kerusuhan meluas. ''Mencekam mas,'' ujar Saiful, warga Probolinggo.

Polisi langsung melakukan sterilisasi Jalan Mayangan dari arah Barat dan Timur. Sementara, aparat TNI dari Yonif 527 Lumajang yang datang memberikan bantuan langsung mengamankan sejumlah titik.

Petugas juga meminta warga Mayangan untuk masuk rumah dan tidak berpengaruh oleh aksi massa anarkis. Aksi pengejaran pada massa perusuh terus dilakukan dan menangkap orang yang diduga provokator.

Menurut keterangan, massa menduga ada kecurangan saat penghitungan di PPS Mayangan dan merugikan perolehan suara pasangan cawali/cawawali.

Menyusul ada kabar, kotak suara Pilwali di Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo terbuka dan tidak disegel. Massa yang menduga ada kecurangan yang dilakukan petugas penghitungan di PPS, langsung menggeruduk dan mengepung kantor Kelurahan sejak siang hingga malam.

''Warga menduga ada yang tak beres, jadi banyak massa berdatangan,'' kata Choirul, salah satu warga.

Sementara, Ketua KPU Kota Probolinggo, Sukirman saat ini sedang sibuk untuk menyelesaikan persoalan di Kelurahan Mayangan. ''Maaf mas, saya sedang sibuk,'' ujarnya.***