SELATPANJANG, GORIAU.COM - Akhir tahun beberapa tempat di Selatpanjang, Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia menjadi langganan banjir karena debit air laut meningkat. Akibatnya beberapa toko di Pasar Sandang Pangan terendam dan mengganggu aktivitas.

Pantauan GoRiau.com di Pasar Sandang Pangan Selatpanjang ini, terlihat genangan air menutupi mata kaki orang dewasa. Beberapa toko yang terletak di daerah itu juga terlihat dimasuki air. Pekerja juga tak henti-hentinya membuang sampah yang masuk ke toko dengan bantuan beberapa alat sederhana. Selain itu, lokasi yang biasanya menjadi tempat parkir terlihat kosong dari kendaraan.

Tak dapat dihindari, debit air laut yang tinggi ini mengganggu aktivitas warga. Seperti yang diakui Fit (21) warga Alah Air Selatpanjang, yang juga merupakan karyawan salah satu toko sepatu di Pasar Sandang Pangan ketika ditemui GoRiau.com, Selasa (3/12/2013) pagi.

"Banjirnya sudah sejak dua hari belakangan, kalau akhir tahun memang selalu banjir. Tapi hanya hitungan jam, tidak begitu lama," ungkap Fit kepada GoRiau.com.

Fit juga mengatakan, kalau pada saat air pasang naik (banjir), pembeli enggan datang atau bahkan ada juga tidak datang sama sekali.

Sebelumnya Ali (53) warga Dorak yang bekerja sebagai penarik becak juga mengeluhkan akibat banjir ini. Menurut Ali banjir ini selain disebabkan air laut (naik) juga karena air hujan.

"Ini air hujan campur air asin. Biasanya banjir tahunan (air pasang dan hujan) ini sampai bulan Januari. Kerja menjadi terganggu, pendapatan menurun drastis karena susah berkeliling," ungkap Ali.(zal)