DUMAI - Akibat asap kiriman kebakaran lahan dan hutan di kabupaten Bengkalis membuat udara kota Dumai sempat menyentuh level berbahaya.

Kualitas udara yang ditampilkan oleh alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik PT Chevron, dimana pada pukul 02.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB mencapai level 500 Range warna PSI hitam status udara berbahaya.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Afrilagan mengatakan kabut asap yang mengepung wilayah Kota Dumai merupakan kiriman dari sejumlah wilayah di Riau.

"Hotspot di Pulau Rupat terdapat 44 Titik, untuk kota Dumai nihil, hotspot update tanggal 15 Februari 2019 pukul 06.00 WIB." Kata Afrilagan, Jumat (15/2/2019)

Kualitas udara tersebut ditampilkan oleh alat ukur (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia yang diukur pada Jumat, 15 Februari 2019.

Kualitas udara pada pukul 06.00 WIB berangsur membaik berada di level 227 Range warna PSI merah status udara sangat tidak sehat, sedangkan pukul 07.00 WIB kualitas udara berada di level 26 Range warna PSI Hijau kualitas udara Baik.

Afrilagan, menyebutkan luas lahan yang terbakar sebelumnya mencapai 29,5 hektar. 

"Terakhir kebakaran terjadi di Parit 3 RT 06 Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Jum'at luas lahan yang terbakar hanya 6 hektar," katanya

Saat ini, tim pemadam kebakaran yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD Dumai, Manggala Agni dan masyarakat serta instansi terkait tengah melakukan pendinginan lokasi bekas terbakar. ***