SOLO - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menceritakan secara rinci hasil diskusi bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (3/8/2022). Menteri asal Partai Golkar ini menyebut orang nomor satu di Republik Indonesia itu mengikuti seluruh perkembangan sepakbola nasional.

"Saya dan Ketum PSSI datang ke Istana dan kita berdiskusi dengan Pak Presiden Joko Widodo. Beliau menanyakan tentang persepakbolaan Nasional dan bahkan satu hal yang agak surprise bagi kami, beliau nonton semua pertandingan, mulai dari Liga 1, Liga 2 bahkan Liga 3 serta U 16 yang sedang bertanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman, juga tidak luput ditonton pak Presiden," ujar Amali kepada wartawan di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022) malam.

Berdasarkan fakta yang terkuat dalam diskusi itu, kata Menpora Amali, menunjukkan begitu besar perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap perkembangan persepakbolaan Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan ditandatanganinya Instruksi Presiden (Inpres) No.3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

Yang lebih mengembirakan lagi, kata Menpora Amali, Presiden Jokowi meminta dirinya dengan Mochamad Iriawan untuk segera menyiapkan perencanaan awal terkait rencana pembuatan Training Camp (TC) untuk sepakbola di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Permintaan ini didasari pertemuan beliau dengan coach Shin Tae-yong di Korea, kemarin. Beliau berdiskusi dan salah satu yang diminta, seperti yang telah kita dengar, permintaannya membuat training camp untuk sepakbola kita," tuturnya.

"Bapak Presiden Joko Widodo menawarkan kepada kami tempatnya dan beliau pun menyampaikan di IKN ada, tetapi kalau ingin (tempat -red) yang lain, silahkan. Kalau toh pindah, akan lebih tepat berada di IKN," sambungnya.

GoRiau Menpora Amali dan Ketua Umum P
Menpora Amali dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo. (Foto: Biro Setpres)

Apa yang menjadi keinginan Presiden Jokowi itu, kata Menpora Amali, sejalan dengan aturan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) yang mewajibkan kantor federasi sepakbola harus berada di Ibu Kota Negara. Oleh karena itu, dirasa tepat jika kantor PSSI pun harus berada di sana nantinya dan berdekatan dengan pusat training camp.

"Jadi itu kita rencanakan semuanya akan terpusat di sana dan akhirnya beliau memberi arahan kepada saya dan Ketum PSSI untuk disiapkan perencanaan kasarnya. Tentu nanti yang akan ditugaskan untuk membangun itu bukan kami. Tetapi kebutuhannya seperti apa, perencanaan kasarnya seperti apa, akan ada arahan berikutnya dari Bapak Presiden," tutur Menpora Amali.

"Beliau melihat di Eropa sana, jangankan negara, klub aja punya (sarana -red). Maka nanti rencananya ada stadion utamanya, kemudian lapangan pendukung dan beliau juga berkeinginan bangun sampai tujuh lapangan," pungkasnya.

Lebih lanjut, Menpora Amali mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo menilai perkembangan sepakbola nasional sudah bergerak kearah yang lebih baik. Ke depan, perlu lebih disempuranakn tata kelola organisasi hingga Asosiasi Provinsi (Asprov) hingga Asosiasi Kota (Askot) PSSI. "Kita perlu lebih menyempurnakan tata kelola organisasi PSSI termasuk Asprov dan Askot juga," tandasnya. ***