PADANG - Sumatra Barat dari tahun ke tahun menjadi salah satu destinasi utama pemudik dari Ibu Kota Jakarta, selain daerah-daerah lainnya di Pulau Jawa. Berkaca dari catatan Lebaran tahun 2017 lalu, ada 3,5 juta orang yang masuk ke wilayah Sumbar selama arus mudik.

Selain dari Ibu Kota, pemudik sebagian besar berasal dari provinsi lain di Sumatra, terutama Provinsi Riau dengan jumlah keturunan Minang cukup banyak di sana. Tingginya volume pemudik yang akan masuk ke Sumbar, tentunya perlu diwaspadai potensi terjadinya kemacetan di jalur-jalur utama penghubung kabupaten/kota.

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran seperti dilansir dari republika.co.id menjelaskan, pola titik rawan kemacetan terbagi atas dua wilayah yakni utara dan selatan. Titik rawan kepadatan lalu lintas terutama berada di jalur Padang-Bukittinggi dan menerus hingga Kabupaten Limapuluh Kota yang berbatasan dengan Riau. Sementara jalur selatan menghubungkan Padang-Painan di Pesisir Selatan dan menerus hingga Bengkulu.

Bila dirinci, jalur rawan macet di bagian utara Sumbar tersebar di Pasar Lubuk Alung, Pasar Sicincin, Objek Wisata Lembah Anai, RM Pak Datuak, Sate Mak Syukur, berlanjut ke Pasar Koto Baru, Pasar Padang Luar, Pasar Baso, hingga Simpang Piladang.

Sementara untuk jalur selatan, jalur rawan kemacetan tersebar di Simpang Gaung Teluk Bayur, sepanjang jalur Tarusan-Painan, dan Pasar Kambang. Namun bila dibandingkan, potensi kemacetan di jalur utara jauh lebih tinggi dibanding selatan.

"Risiko macet terutama karena pasar tumpah. Polanya sama dari tahun ke tahun," katanya, Rabu (6/6).

Demi mengurai kemacetan, Dishub Sumbar menawarkan jalur alternatif yang bisa dilalui pemudik. Bagi pemudik yang ingin menuju Bukittinggi dari Kota Padang, bisa melalui jalur alternatif Simpang Polsek Bandara Internasional Minangkabau (BIM)-Simpang Ketaping-Jembatan Lubuk Alung. Cara ini bisa menghindari titik macet di Pasar Lubuk Alung.

Selanjutnya, untuk menghindari kemacetan di Pasar Sicincin, pemudik bisa melalui Simpang Mapolsek Bandara Minangkabau-Simpang Ketaping-Pariaman.

Jalur alternatif lain yang juga menyuguhkan pemandangan pegunungan yang indah adalah Sicincin-Malalak untuk menuju Kota Bukittinggi. Jalur ini bisa 'menyelamatkan' pemudik dari potensi macet di kawasan Silaiang, Pasar Koto Baru, dan Padang Luar.

"Kami imbau masyarakat atau pengendara pintar memilih akses jalan supaya terhindar dari kemacetan. Di Sumbar ini kan banyak jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan," katanya. ***