PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui tim yang dipimpin Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit terbang ke Jepang untuk belajar tata kelola penanganan gempa dan tsunami.

Dikutip dari KlikPositif.com, tim yang terdiri dari beberapa kepala SKPD seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Dinas PU, PSDA dan beberapa dinas lainnya berangkat sejak Jumat 18 Oktober 2019 lalu. Rencananya tim ini akan kembali ke Indonesia pada 23 Oktober.

"Kami terus berupaya menyiapkan sistem penanggulangan bencana yang baik. Jepang sudah teruji dan berpengalaman dalam menghadapi gempa dan tsunami," ujar Wagub Nasrul Abit, Senin, 21 Oktober 2019 dari Jepang.

Disampaikan Wagub, di Jepang tim diagendakan bertemu dengan beberapa pakar gempa dan tsunami untuk belajar penanggulangan bencana dan rekonstruksi pasca bencana.

“Tren penanganan bencana di Jepang telah berubah dari disaster prevention (pencegahan bencana) menjadi disaster reduction (pengurangan resiko bencana). Kita pelajari tata kelola penanganan bencana di sini,” katanya.

Kunjungan kerja ini juga berisi agenda diskusi dengan Wakil Gubernur Prefecture Miyagi, Fukuchiji, terkait penanggulangan bencana dan rekonstruksi pasca bencana.

Rombongan juga mengunjungi Arahama Elementary School yang sekarang jadi museum. Bangunan itu merupakan satu-satunya bangunan yang tersisa dari hantaman tsunami dahsyat di kawasan Sendai. Kawasan Sendai, pernah terkena dampak gempa berkekuatan 9.0 SR, pada tahun 2011.

Gempa tersebut, merupakan gempa terbesar sepanjang sejarah Jepang, dengan korban ribuan jiwa.

Dilanjutkannya, Jepang sudah membuat tata kota yang baru untuk melindungi warga dan bangunan jika tsunami kembali datang menghantam. Salah satu cara mereka dengan membangun tembok laut (sea wall). Pembangunan tembok laut merupakan salah pilihan terbaik untuk saat ini.

“Saya mendapatkan penjelasan detail dari Wakil Gubernur Prefecture Miyagi, mengenai tata kelola penanganan bencana. Informasi dan pengalaman ini akan kita manfaatkan untuk memperbaiki penanganan bencana di Sumbar ke depannya,” tutup Wagub. (klp)