Keberadaan hunian-hunian yang ditawarkan oleh para pengembang properti di kawasan penyanggah Ibukota diketahui masih menjadi incaran masyarakat pencari properti semenjak pandemi Covid-19 berlangsung.

Sekalipun aktivitas pencarian hunian kini hanya mengandalkan platform jual beli properti daring karena protokol pembatasan sosial, sentimen positif masih terus datang pada peminatan hunian-hunian pada kawasan penyangga Ibukota.

Portal properti global, Lamudi.co.id mencatat pencarian properti di kawasan penyangga Ibukota masih didominasi pada pencarian di kawasan Bogor. Dilansir dari pencarian properti masyarakat via daring, tercatat 107.289 aktivitas pencarian properti pada kawasan berjuluk 'kota hujan' tersebut semenjak pandemi ditetapkan. Tidak hanya dari tingginya pencarian, sentimen positif juga hadir dari pertumbuhan rata-rata aktivitas pencarian yang menyentuh 17,15 persen perbulannya.

Novriyadi, Head of Research Lamudi.co.id, menyebutkan tidak hanya memuncaki pencarian di kawasan penyangga Ibukota, sejumlah properti dijual di Bogor turut memuncaki pencarian se-Jawa Barat.

Kontribusi Kawasan Perbatasan Bogor

Tingginya pencarian hunian di kawasan Bogor disebutkan juga berasal dari penyediaan hunian yang kini tersebar seantero wilayahnya. Novri menyebutkan tidak hanya kawasan kota seperti kota bogor dan Depok, beberapa area di perbatasan kawasan Bogor  juga berkontribusi dalam menciptakan tingginya pencarian properti.

Sebut saja wilayah Parung Panjang di Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan wilayah Tangerang. Novri menyebutkan terdapat pertumbuhan rata-rata sekitar 31,7 persen per bulan dalam aktivitas pencarian properti di Parung Panjang semenjak pandemi pada awal Maret 2020.

Tingginya peminatan pada kawasan Parung Panjang tersebut dikarenakan ketersediaan hunian baru harga terjangkau yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat pendapatan menengah ke bawah. Ia mengambil contoh perumahan Citaville Parung Panjang yang disebut menjadi perumahan terpopuler sepanjang tahun 2020 di Parung Panjang.

'Selain hunian bersubsidi pemerintah, sejumlah developer swasta turut menghadirkan hunian harga terjangkau untuk mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal masyarakat Bogor dan sekitar. Misalnya saja proyek perumahan Citaville Parung Panjang yang dibandrol di angka 200 jutaan', imbuh Novri. ***