PEKANBARU - Lonjakan titik panas yang mengindikasikan kebakan hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti. Wilayah ini berbatasan dengan Malaysia dibatasi Selat Malaka.

Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno mengatakan sebanyak 33 titik panas menyebar di Meranti. Jumlah itu merupakan yang terbanyak yang terdeteksi di Meranti sepanjang 2019 ini. 

"Ada 33 titik panas terdeteksi menyebar di Kecamatan Tebing Tinggi, dan juga Tebing Tinggi Barat," ujar Sukisno, Jumat (1/3/2019).

Titik panas itu terdeteksi melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua di Meranti. Titik itu terpantau ketika tim gabungan Satgas Karhutla dalam sepekan terakhir fokus melakukan pemadaman di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. 

Dua daerah itu secara geografis memang bertetangga dan sama-sama berada di pesisir Riau, berbatasan dengan Malaysia. Kondisi di dua daerah itu saat ini dilanda kemarau parah. 

Sukisno menyebutkan, untuk di Bengkalis jumlah titik panas menurun drastis hanya tiga titik. Selain itu, titik panas lainnya terdeteksi di Inhil, Rohil dan Pelalawan masing-masing satu titik. Itu dikarenakan kerja keras tim gabungan dalam melakukan pemadaman kebakaran lahan di Pulau Rupat.

Dari seluruh titik panas tersebut, terdeteksi pula adanya 35 titik api indikasi dari Karhutla dengan tingkat kepercayaan antara 70 hingga 100 persen. 

"Jumlah titik api terbanyak di Meranti dengan 31 titik, Bengkalis tiga titik, serta Rohil satu titik," pungkasnya. (gs1)